webnovel

Want You to Be Mine.

Humairah Az-Zahra, gadis yang masih duduk di bangku SMA. Ia memiliki cita-cita ingin melanjutkan sekolah di Luar Negeri. Keinginan gadis itu bukan untuk menimba ilmu, melainkan mencari jodoh di Negeri orang. Kedua orang tuanya berjanji akan mengikuti kemauan gadis itu dengan syarat, Humairah harus mendapatkan nilai yang bagus saat ujian Nasional. "Janji ya, Bunda. Kalau Humairah dapet nilai bagus, Humairah mau lanjut sekolah ke Luar Negeri.." "Janji, emangnya kamu mau kemana?" "Pastinya Korea Selatan lah, Bunda. Biar bisa ketemu Oppa-Oppa ganteng. Siapa tau Bunda dapat mantu orang sana, ya 'kan?" "Bunda kurbanin juga kamu lama-lama," *** "Jalan pakai mata!" "Yaelah, sant--, maaf pangeran.." Pria yang tanpa sengaja ditabrak oleh Humairah, langsung berjalan menjauhi gadis tersebut. Humairah pastikan mulai saat itu juga, ia akan berusaha mendapatkan hati pria tersebut. Karena pria itu sudah membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya. "Aa ganteng, tunggu Aira.." Akankah Humairah dan pria itu bertemu kembali? Apakah Humairah bisa memiliki pria tersebut? Tunggu kisah selanjutnya.

AQUELLA_0803 · Urbain
Pas assez d’évaluations
313 Chs

BELAJAR MENGIKHLASKAN.

Tiga hari berlalu,

Saat ini Humairah setengah duduk sambil memangku anaknya di balkon kamar. Ia menatap ke arah langit, sambil mengusap rambut anak sulungnya. Dae Jung tengah tertidur di pangkuan sang ibu. Sejak Jay pergi bekerja tadi Humairah terus saja melamun dan menatap ke arah langit. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut gadis cantik tersebut sedari tadi.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka dan nyonya Aisyah langsung menghampiri anak perempuannya. Paruh baya itu memeluk sang anak dengan erat dari belakang.

"Aira. Bunda turut berduka cita ya sayang. Bunda benar-benar kaget saat mendengar kamu mengalami keguguran. Bunda dan ayah langsung kembali, untuk melihat keadaan kamu."

Humairah hanya diam dan meneteskan air matanya. Jujur, hatinya benar-benar sangat hancur saat mengetahui ia mengalami keguguran. Nyonya Aisyah memeluk anaknya dengan erat, mengusap rambut Humairah.

"Anak Aira udah pergi, bunda."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com