"Oh, ini Mbak. Saya lagi nyari ulat keket nih. Mbak Anne tidak kembali ke penginapan?" tanya Aidan. Anne tampak menundukkan kepalanya lagi. Seolah menundukkan kepala ada hobinya sekarang. Gemercik air dari curug terdengar sangat nyata, membiaskan hawa dingin yang sangat luar biasa. Memeluk keduanya dengan begitu syahdu, sampai membuat gertakan-gertakan di gigi tanpa sengaja.
"Di penginapan ada Pak Hardi ya Mas?" tanya Anne kemudian. Aidan pun memekik.
Sepertinya, Hardi memang seorang yang sukses. Mengingat dia disebut "Pak" oleh banyak orang di sini. Lagi pula, kalau tidak sukses mana mau wanita seperti Anne jatuh cinta kepada Hardi.
"Kok Mbak Anne tahu tentang Pak Hardi? Kalian saling kenal ya?" tanya Aidan pura-pura tidak tahu tentang masalah yang terjadi antara Hardi, Kinan, dan Anne itu. Kini Anne tampak tersenyum. Disibaknya rambut sebahunya itu, kemudian dia menghela napas panjang.
"Dia adalah atasan saya."
"Wih dia bos?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com