"Jadi, jelasin ke gue sejak kapan lo ama Pak Yoga jadi sedeket itu sekarang? Kalian udah pacaran, ya?" selidik Kinan. Yang kini keduanya sedang duduk di salah satu kafe di mall sambil makan es krim. Meta hanya diam, matanya bergerak-gerak gelisah, sambil terus menikmati eskrim yang ada di tangannya. Seolah, dia seperti perempuan tanpa dosa.
"Elo beneran udah nggak apa-apa? Gue ngajakin elo keluar buat ngehibur elo, Kin. Bukan buat elo interogasi, deh," gerutu Meta. Memgalihkan pembicaraan Kinan, kemudian memicingkan matanya kepada sahabatnya "Gimana perut lo? Kondisi lo? Udah baik-baik aja? Nggak apa-apa nih gue ajak ngider gini?" tanya Meta tampak khawatir. Karena, Kinan baru beberapa hari keluar dari rumah sakit, dan dia sudah mengajaknya untuk jalan.
Kinan langsung menepuk punggung Meta sambil terbatuk, kemudian ia pun tertawa melihat Meta sudah melotot ke arahnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com