"Entahlah, aku nggak mau ngomong apa pun lagi. Sebab sejatinya seorang lelaki nggak akan pernah merasa tergetar hatinya kalau memang dia nggak merasakan sesuatu. Dan untuk itu, aku masih belum menerima. Entah jika aku egois, atau pemikiran ku kurang dewasa pun aku nggak peduli juga. Aku belum bisa menerima perubahan sifat Prayoga Mahardika dengan seperti itu."
"Baik, Bu," jawab Nani.
Dia harus bicara apa, memang? Untuk ukuran seorang wanita yang cemburu, jangankan logika. Apa pun akan dimentahkan begitu saja. Karena sejatinya, wanita cenderung memikirkan perasaannya, dan menomor duakan logika dan pikirannya. Yang dibutuhkan Meta sekarang adalah tenang, mendinginkan pikiran, dan waktu. Agar semuanya menjadi jelas, serta hatinya tahu, apa yang baik dan yang tidak baik dilakukan, dan apakah pemikirannya tentang suaminya itu benar atau dia terlalu terburu-buru dalam memutuskan sesuatu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com