"Kamu…" Nyonya Qiao sudah mengulurkan tangannya dan tidak sempat menariknya lagi. "Kamu… siapa yang menyuruhmu menutupnya?! Bagaimana kamu bisa memiliki nomor telepon Yinyin? Aku mau bicara dengan Yinyin, cepat telepon dia!"
Walaupun meminta tolong, Nyonya Qiao yang sudah terbiasa memerintah itu memberikan perintah kepada Yue Xinluo. Namun, Yue Xinluo tentu saja tidak mengikuti perintahnya, dia malah memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.
"Yang tadi menyuruhku menutup telepon adalah Nyonya Qiao sendiri, kan? Kenapa? Sekarang Anda menyesal? Anda sendiri yang tadi bilang kalau Anda, tidak, mau, menerimanya!"
"Aku… aku tidak tidak tahu itu telepon dari Yinyin!" kata Nyonya Qiao yang merasa sangat marah. Jika dia tahu bahwa yang tersambung di telepon itu adalah Qiao Yinyin, anaknya yang sudah hilang selama beberapa tahun ini, maka dia tidak mungkin akan mengatakan hal tadi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com