"Cukup!" Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Lu Yuchen benar-benar marah kepada Zhuo Yarong. Dia ke arah ibunya dengan sorot mata peringatan dan hanya terlihat rasa dingin di dalam mata hitamnya.
"Ibu tidak memiliki hak untuk mengkritik apa pun yang dilakukan Xiao Luo. Bu, sebaiknya ibu berdoa kalau dia baik-baik saja. Kalau sampai ada apa-apa padanya… ibu bukan hanya akan kehilangan menantu, tapi juga anak ibu."
"Kamu… kamu bilang apa…?" Zhuo Yarong tidak berani percaya bahwa kata-kata seperti itu keluar dari mulut anak yang sudah dibesarkannya dengan susah payah.
Setelah mengatakan itu, Lu Yuchen sudah tidak mau melihat ke arah Zhuo Yarong lagi. Dia juga malas bicara omong kosong dengan ibunya itu. Dia pun langsung berbalik badan dan berjalan pergi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com