"Kenapa makan terburu-buru seperti itu? Pelan-pelan saja." Melihat Tang Xinluo tersedak, Lu Yuchen segera duduk di samping ranjang dan menepuk pelan punggungnya. Dia melakukan semua ini dengan sangat alami, tidak ada rasa angkuh dan asing seperti sebelumnya, seolah seorang suami yang sedang memanjakan istri barunya. Dia berubah menjadi mudah diajak bicara, lembut dan semakin perhatian.
Tang Xinluo diam-diam mengamati wajahnya. Karena baru tersedak, alis hitamnya terlihat berkerut. Tapi dua mata hitam itu tidak terlihat kesal dan juga tidak terlihat dingin, sebaliknya malah terlihat perhatian yang selama ini jarang ditunjukkan. Dia pun tak bisa menahan diri dan bertanya, "Lu Yuchen, apa kamu sedang… memerhatikan aku?"
"Iya," jawab Lu Yuchen sambil mengangguk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com