Wajah ayahku sudah mengatakan segalanya tanpa Ia perlu mengucapkannya keras-keras. Kurasakan seluruh darah di wajahku menguap saat menyadari kesalahan vital yang baru saja kuucapkan dari mulutku barusan.
"Kau lihat, kan? Bahkan belum resmi menjadi pasanganmu saja wanita itu sudah searogan ini..." Samar-samar aku mendengar protes Tatyana pada Alexei, tapi seluruh perhatianku masih tertuju pada ayahku.
"Rosie," Suara Grisha menembus perasaan panik di dalam kepalaku saat ini. Alice, Paman Luke, dan yang lainnya masih menonton kami. Kurasa mereka sedang menghormati keputusanku untuk tidak ikut campur selama aku masih bisa mengatasinya sendiri, tapi merasakan tatapan orang-orang terdekatku malah membuatku merasa semakin canggung.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com