Aku hampir sampai di dasar tangga bersamaan dengan Dad yang baru saja akan masuk dari pintu depan. Dengan sedikit mengendap-endap agar tidak terdengar aku menunggunya lewat di depan tangga.
"Eleanor?" Suaranya terdengar setelah ayahku masuk. Sebuah senyuman terbentuk di wajahku saat mendengarnya, Mum tadi juga langsung memanggil nama ayahku ketika aku baru saja tiba. Keduanya selalu memanggil nama satu sama lain setiap kali pulang ke rumah.
"Dad!" panggilku ketika Ia muncul melewati tangga, lalu aku langsung melompat untuk memeluknya. Ayahku yang terkejut membeku sejenak di tempatnya, sedangkan aku tertawa karena responnya yang lebih lambat dari Mum.
Aku mendongak untuk menatap wajahnya lalu tertawa lagi. Sama seperti Volder lain, wajahnya juga membeku di umur tiga puluh lima tahunan. Rambut coklat dan kedua mata birunya yang tajam "Dad, apa kau tidak senang aku pulang lebih awal?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com