"Rosie!"
Kubuka mataku dan langsung menatap wajah Alexei yang berada di atasku. Rambut pirang gelapnya berantakan karena baru saja terbangun, dan walaupun wajahnya masih terlihat mengantuk tapi pandangannya terlihat khawatir ketika menatapku.
"Kau baru saja bermimpi buruk, solnyshko?" tanyanya dengan lembut lalu Ia mengusap pipiku yang tiba-tiba terasa basah. Apa aku menangis? Saat ini kami berada di kamar yang kutempati, bukan ruang bawah tanah yang dingin dan kotor itu... tapi kenapa tubuhku masih terasa menggigil kedinginan?
Kupandangi wajah Alexei yang masih menunggu jawabanku, aku masih bisa merasakan sisa teror dari mimpiku barusan. "Apa—" Kutelan ludahku untuk membasahi tenggorokanku karena suaraku terdengar sangat serak. "Alexei, seperti apa penglihatan terakhirmu?" tanyaku sebelum duduk bersandar di frame tempat tidur ini, suaraku masih bergetar karena perasaan teror itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com