webnovel

Rapat Guild

Seorang pelayan mendatangi dapur dan mengambil wine, sake dan jus kemudian berjalan ke arah tangga dan menuju ke lantai 2.

Pelayan melihat ke arah pintu yang bernomorkan 3 dan memasukinya. tepat saat pelayan membuka pintu pelayan mendengar suara orang berbicara dan melihat wajah para para tamu, dalam sekejap wajah pelayan memucat. kebetulan sekali padangan matanya melihat 2 pria bertubuh besar dan pria dengan wajah terbakar. dengan tangan gemetar, pelayan tersebut menaruh botol-botol minuman dan keluar sambil berpikir 'Acara makan malam apa itu?! kenapa ada orang-orang yang mengerikan!'.

"Hmm.. kenapa wanita itu kelihatan ketakutan ? apa dia takut melihat Nero ? hahaha.. iya sih memang wajah Nero menakutkan, dia memang sangat buruk rupa!" ucap Gary sambil tertawa terbahak-bahak.

"Kau seharusnya melihat wajahmu di cermin, tidakkah kau pikir wajahmu tidak ada bedanya dengan Nero" ucap Xu Jinglei dengan nada menghina.

"Hah ? wajah tampan seperti ini kau bilang menakutkan ? Dasar wanita buta!!" ucap Gary sambil memegang wajahnya.

Saat Xu Jinglei ingin membalas perkataan Gary, Ryu pun berkata dengan lembut.

"Sudah hentikan, sesama anggo.." belum sempat menyelesaikan perkataanya, Gary dan Xu Jinglei pun serontak berkata "Diamlah"

Ryu pun terdiam dan kemudian menggelengkan kepalanya pasrah.

"Hentikanlah, mari kita mulai rapatnya" ucap Nero.

Nero tak sedikit pun marah di panggil 'Buruk Rupa' karena dari setiap grup yang dia masuki semua orang menjauhinya. meskipun ada beberapa yang baik padanya tapi hanya sebagai rasa hormat dan simpati saja, berbeda dengan orang-orang yang berada di ruangan ini mereka berbicara dengan santai padanya dan mereka tidak menunjukan rasa simpati secara terbuka. bahkan mereka sering membuat candaan dengan wajah seramnya.

Mendengar kata Nero Xu Jinglei dan Gary pun diam. mereka mempunyai rasa hormat yang dalam kepada Nero dan tidak hanya mereka semua anggota guild menghormati Nero karena dia yang paling dewasa dan orang yang menyatukan anggota guild meskipun mereka punya kepribadian yang ekstrim dan susah untuk akur. bisa dibilang Nero merupakan sosok ketua dalam guild.

Tapi sayangnya guild ini tak memiliki ketua. guild ini dibentuk hanya sebagai tempat mereka berkumpul dan saling membantu satu sama lain.

Alasan Xu Jinglei dan Gary bisa sangat menghormati Nero karena pengalamannya yang buruk, meskipun begitu nero tidak pernah putus asa dan selalu menjalani harinya secara normal.

Ketika dunia menjauhimu, ketika orang yang kau cintai hilang, bisakah kau bertahan dan tidak jatuh dalam keputusasaan ? Bisakah kau tersenyum dengan wajah cerah dan hati senang ?

Gary dan Xu Jinglei yakin mereka tidak bisa melakukan itu dan mereka yakin tidak banyak yang bisa seperti itu. Karena itu mereka berdua sangat menghormati Nero.

"Baiklah mari mulai dengan kerajaan, ada 7 kerajaan dengan wilayah berbeda-beda, menurut kalian kerjaan mana yang akan menjadi markas kita ?" tanya John ketika guild mulai tenang.

John adalah orang yang menyusun strategi di guild, segala hal dalam perencanaan dia yang merencanakan.

"Aku pikir lupus adalah kerajaan yang bagus"

"Tidak.. algermis lebih baik"

"Aku pikir nama valhalla lebih bagus jadi kita pilih valhalla saja"

Satu persatu mulai berbicara mengutarakan pendapatnya.

"Masalahnya kita tidak tau siapa rajanya dan siapa yang memimpin dalam perperangan. dan aku pikir lebih baik kita abaikan vallhala karena kerajaan itu berada di tengah-tengah kerajaan lain, pasti kerajaan itu akan runtuh duluan" John berkata sambil memegang dagunya, berpikir.

" Baiklah mari voting saja kerajaan mana yang yang mendapatkan voting paling banyak akan menjadi markas kita" ucap Nero tersenyum yang membuat wajahnya makin menyeramkan.

Akhirnya anggota guild pun mulai voting dan kemenangan jatuh pada olympuss dengan 4 suara sedangkan kerjaan lain dengan 2 suara dan lupus 3 suara.

"Baiklah..!! sudah ditentukan olympus akan menjadi markas kita, topik selanjutnya adalah job" ucap John sambil melihat ke arah semua orang dan melanjutkannya.

"Untuk tank kalian berdua kan ?" Tanya Johnke pada Ivan dan Gary yang menjawab bersamaan.

"Tentu saja"

"Kai dan Xu Jinglei kalian memilih swordsman kan?" tanya John sambil melihat ke arah Xu Jinglei dan Kai.

"Ya" jawab Xu Jinglei singkat saja dan Kai hanya mengangguk.

"Ryu kau pasti job assasin dan kalian berdua archer kan ?"tanya John mengarahkan pandangannya ke arah Luis dan Shin Hye yang menjawab dengan mengangguk.

"Hmm dokter.. siapa yang akan mengambil job dokter ?" tanya John mengarahkan pandangan ke david, Ichika dan Nero. karena mereka bertiga yang masih belum menemukan jobnya sedangkan yang lain, mereka adalah para pemain dengan job sampingan.

"Aku akan menjadi dokter" ucap Ichika dengan wajah cerah penuh senyuman.

"Aku pikir aku akan menjadi spear user"Alice berkata secara tiba-tiba.

" Eh..." John dan lainnya terkejut mendengar ucapan Alice, mereka melihat Alice dengan wajah bingung. Alice adalah seorang penyihir di fantasy jadi tidak mungkin dia akan bisa menggunakan tombak.

"Kalian tahu kenapa sebelum bertemu kalian aku disebut battle mage ?" tanya Alice tersenyum.

Semua orang pun berpikir dan menggelengkan kepalanya. Alice memasuki guild 1 tahun lebih cepat dibandingkan Derby dan mereka tak mencari tahu informasi anggota mereka kecuali mereka mendengar atau dia yang memberitahunya sendiri.

"Sebelum bertemu kalian aku bertarung menggunakan tongkat sebagai tombak sambil mengeluarkan sihir-sihir ke arah musuh karena itu aku disebut battle mage. dan kali ini aku ingin bertarung di lini depan." Ucap Alice sambil menjunjung tinggi dadanya dan menunjukan wajah sombongnya." dengan kalian berada di lini depan, pertarungan terasa membosankan. apalagi yang harus aku lakukan hanyalah mengeluarkan sihir saja. tidak ada tegangan sama sekali! " lanjut Alice.

' Ah... jadi begitu' Pikir semua orang, saat bergabung guild alice selalu berada di belakang dan tugasnya hanya mengeluarkan sihir-sihir tanpa maju sedikit pun, karena itu tak diperlukan. dengan dua tank yang selalu maju tak peduli berapa banyak lawan dan pendekar pedang seperti Kai yang menyerang dengan penuh semangat dan Xu Jinglei yang selalu menyerang musuh seperti harimau liar. dengan mereka didepan Alice hanya perlu mengeluarkan sihir-sihirnya dengan santai dan timing yang sempurna.

Semua orang setuju dengan Alice. karena mereka juga tidak ingin berada di belakang dan hanya mengeluarkan sihir-sihir tanpa adanya ketegangan dalam pertarungan. akan tetapi menjadi penyihir ada kenikmatan tersendiri dan juga memiliki penyihir juga punya keuntungan yang besar dalam grup. tapi semua orang setuju dengan pilihan alice. mereka tidak peduli jika mereka punya penyihir atau tidak di dalam grup.

Antonio yang juga sedang mengangguk setuju tiba-tiba merasa ada yang mengusap sesuatu di bajunya. antonio melihat Derby sedang mengusapkan wajah bajunya dan sontak terkejut dan bertanya.

" Hei.. bocah sialan apa yang kau lakukan ?"

Derby mengabaikan Antonio dan menutup hidung dan mulutnya dan melihat ke arah lain.

Antonio melihat baju kemeja putih miliknya, disana dia melihat noda merah. dia melihat ke arah Derby yang menutup hidungnya.

Merasa bingung dengan tingkah Derby dan melihat noda darah di bajunya, antonio sadar dengan apa yang terjadi. dia memegang tangan Derby dan menarik sekuat mungkin.

Derby sadar bahwa dia ketahuan dan mempertahankan tangannya erat-erat, alas perbedaan fisik mereka berbeda jauh. tangan Derby pun terlepas dan antonio melihat bekas darah yang masih menempel di hidung Derby dan dia pun berteriak dengan wajah marah.

"Kau bocah kurang ajar, beraninya kau mengusap darahmu kebajuku"

" Ahaha... maaf kak fatty, habisnya pikiranku sedikit melayang !!" Derby pun tertawa kecil dengan wajah merah merasa malu karena ketahuan.

Melihat wajah Derby yang mimisan dan juga Antonio yang memegang kemejanya, semua orang mengerti apa yang terjadi dan tertawa bersama-sama. suasana yang serius kembali menjadi gaduh dengan tawa dan candaan.

Ryu bahkan mengatai Derby supaya dia cepat-cepat mendapatkan pacar, jika tidak dia akan kena penyakit kurang darah.

Meskipun Derby berusia 19 tahun, Derby sangat jarang berhubungan dengan wanita, waktunya dihabiskan dengan alat-alat dan buku,bisa dibilang Derby adalah kutu buku.

Alice tersenyum melihat tingkah Derby dan ingin menggodanya kembali tapi berhenti ketika nero mulai berbicara.

"Oke.. Oke.. kembali ke permasalahan sekarang, sekarang kita sudah punya job yang lengkap kecuali David." tanya Nero sambil menenangkan keadaan.

" Scholar, memangnya job apa lagi ?" jawab David

"Kau tak ingin memilih job lain ? Bahkan Alice saja memilih job lain." ucap Nero memberi saran.

"Tidak, aku lebih suka sesuatu yang familiar daripada sesuatu yang asing" jawab David santai.

"Sekarang untuk job sampingan apakah kalian ada perubahan ?" tanya John kepada park chen, Nero, antonio dan Derby.

"Aku akan tetap menjadi Chef" jawab Nero

"Sama aku juga akan tetap menjadi Blacksmith" jawab park chen dan antonio hanya mengangguk.

"Umm.. aku pikir aku ingin job tempur kali ini" jawab Derby ragu-ragu

"Kenapa ?" tanya John mengerutkan keningnya dan yang lainnya pun sama. Derby adalah seorang jenius dalam hal menciptakan alat-alat yang berguna di dalam game. banyak quest tersembunyi yang sulit diselesaikan menjadi mudah dengan adanya bantuan alat dari derby. dan tidak hanya itu ketika peperangan antara guild yang terjadi dalam 3 tahun terakhir, derby menciptakan banyak alat yang membuat perperangan menjadi penuh kekacauan dan kerusakan.

Karena ciptaannya, peperangan yang bisa di selesaikan dengan waktu 1 tahun lebih atau kurang menjadi 3 tahun lamanya. oleh sebab itu dia dikejar-kejar oleh guild lain, baik itu yang ingin mengajaknya bergabung ataupun yang ingin mengeliminasi dirinya dalam game.

" Aku... ingin menjadi kuat!!" jawab Derby ragu-ragu

"Kuat ? untuk apa ? kau bahkan tak bisa memegang senjata, bagaimana bisa kau bertarung ?" tanya Gary dengan memandang rendah Derby

"i..itu " Derby diam tak tahu apa yang harus dikatakan.

" Bukannya memandang rendah dirimu Derby, tapi kau tahu guild kita punya keahlian masing-masing dan keahlian dirimu ada pada kreativitas, lagi pula kenapa kau ingin job tempur ? apa kau ingin berlatih berkelahi?" tanya Nero dengan nada yang lembut seperti ayah yang menasehati putranya.

Sebelum Derby bisa menjawab pertanyaan Nero, John berkata

"Ah...! kau pasti di bully ya ? hahaha.. ya wajar saja kamu di bully. kamu terlihat seperti orang cupu" John tertawa dan melanjutkan perkataannya."Jika kau di bully ajak Gary atau Ivan mereka bisa membereskan masalahmu atau kau juga bisa mengajak Kai dan pikir caranya agar para pembully itu bisa membuat Kai marah dan masalahmu akan selesai selama-lamanya."

"Jika itu masalah kamu, aku setuju dengan John, kecuali bagian membuat Kai marah. jika kau tak ingin melihat kolam darah maka jangan buat dia marah. lagipula diluar game akan sangat susah berurusan dengan polisi" Nero pun mengangguk setuju dengan John seraya memberi saran kepada Derby.

"Baiklah Gary, Ivan kalian ikut denganku besok waktu pulang" Derby berkata dengan wajah serius.

"Sampah seperti itu kau bisa serahkan pada kami" jawab Gary dan Ivan hanya mengangguk.

"Baiklah rapatnya sampai disini berhubung masih ada waktu mari keliling kota sebelum kembali" ucap Nero.

"Akhirnya omong kosong ini selesai juga"

Aku juga ingin belanja"

"Apa ada markas preman di sekitar sini?"

"Kita punya markas yakuza disini, apa kau ingin mengunjunginya ?"

"Haha...Dia tak akan berani !!"

Mereka menaiki mobil dan menuju ke salah satu kota terbaik di jepang.