webnovel

Tak Da Akhlak!

"Hah...serius deh, Vik, penyakit lo aneh banget, gue dengerinnya wow lho tadi, pas dokternya bilang nama lu pencetak rekor penyakit teraneh ye kan, mana dokternya bilang penyakit lo sesuai isi hati lagi, tambah nge-wow gue" cowok yang sedang menyetir itu mengomel kepada cewek disampingnya

"Vika juga bingung tau! Dirumah tadi mau nangis sampe kejang kejang, eh, nyampe sana kena alat dokternya kurang dari sedetik langsung bisa jalan, kan anehhh" cewek itu balas mengomel

"Kan yang punya penyakit elo bege!" seru cowok itu

"Serah" seru cewek bernama Vika itu

"Iya deh iyaa, maaf oke?" balas cowok itu, Jungkook

"Bodo" balas Vika

So guys, Vika emang udah punya dokter spesialis, pas Jungkook anterin, kaki Vika nyenggol alat dokter, eh, langsung bisa jalan dia, nyesel Jungkook bawanya, tapi Vika tetep diperiksa kok

Udah nyampe rumah, Jungkook masuk terlebih dahulu, baru Vika

Vika terkagum kagum guys

"Woahhh" serunya

"Wah weh wah weh, bantuin woy!" itu Liona

"Hehe, iya iya, kotak P3K mana?" tanya Vika yang melihat semuanya tiduran di lantai, kayaknya mereka habis gelud, yang paling parah tuh Aaron, Yoongi, sama Elvin

"Ntuh" seru Lili menunjuk ke meja ruang keluarga, Vika langsung bantuin Lili, sementara Jungkook? Ngetawain anjir, gila itu orang, semuanya udah pada kesel tuh gara gara Jungkook doank

"Woy bang! Jangan diketawain anjer! Udah ancur gini!" seru Liona

"Wakakkaka, lumayan hiburan gratisan anjir, hahahah" Jungkook megangin perutnya tuh, iya sih, udah 5 menit dia ketawa tanpa henti

Setengah jam baru selesai semua, paling parah cuma mimisan sih, tapi darahnya gak berhenti berhenti masalahnya

"Sini sini, duduk" titah Vika menyuruh mereka semua duduk di sofa

"Hahaha" itu Jungkook, dia ketawa lagi, padahal tadi udah damai

*Bletak

"Diam bego!" seru Liona sambil memukul kepala Jungkook dengan panci

Mereka semua udah duduk di sofa tuh, kecuali Jungkook, Lili, ama Vika, mereka berdiri di depan orang orang itu

"Kok berantem sih? Gantengnya ilang tuh" seru Vika

Kedua insan lainnya cuma ngangguk ngangguk tanda setuju

"Lah, lo sendiri napa cepet banget dari rumah sakit?" tanya Evan

Jungkook langsung natap kesal ke arah Vika, sementara Vika tertawa canggung

"Hehe..." serunya sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Ha he ha he, gue tampol mampus lo" seru Jungkook

"Dia bercanda doank?" tanya Lili yang tidak percaya

"Enggak, kakinya beneran, tapi..." Jungkook menggeram kesal

"Kena alat dokter bentar langsung bisa jalan lagi" seru Vika sambil tersenyum panik, takut digebuk

"Gimana ceritanya tuh?" tanya Lili yang masih kepo

Jungkook jadinya yang nyeritain, Vika malu guys

"Nah, giliran gue nanya, ini napa berantem?" tanya Vika

"Abang lo yang mulai" balas Liona dingin seraya menatap Elvin

"Terus disambung ama siapa?" tanya Vika

"Tae" balas Lili

"Habis tuh?" tanya Vika lagi

"Ethan" balas Lili lagi

"Ya Tuhan..." seru Vika, "Maaf yaa, Vika ngerepotin, mohon kesediaan memaafkannya" seru Vika seraya menunduk

"Bukan lo yang harusnya minta maaf" balas Yoongi

"Vika ngewakilin" seru Vika

"Gak perlu, gue maunya dari mereka langsung yang ngomong" balas Tae

Vika menatap tajam ke arah ke empat saudaranya

"Gak bakal" balas Elvin dingin dan sinis

"Minta maaf gak lo?" seru Vika

"Enggak" tekan Elvin di setiap suku katanya

"Minta maaf" balas Vika kembali

"Yaudahlah ya, anak bangsat gausah diharapin permintaan maafnya" Jin berseru sedemikian rupa

*Bugh!

"Heh, anak orang!! Pulang lo sana!!" Vika refleks berteriak saat Jin dipukul oleh abangnya

"Lo ikut gue" balas Elvin

Vika narik napas panjang, "Dengerin deh, gue, umur 2 tahun, gara gara ngambil permen, lo tau kejadiannya. Itu Ethan, that's all right, no problem for me, penyakit aneh ini juga dari Ethan kan? It's okay, gue gak peduli. Skip it, kelas 5, hm, gimana ya? Sempat gue pikir, harusnya gue mati saja, kenapa begini? Apa apaan dia itu? It's okay too, Tuhan mengganti itu semua dengan apa yang gue punya sekarang, liat? Gue punya abang angkat, sahabat yang baik, dan lo, ngancurin semuanya dalam 30 menit? Apa maksudnya? Kalau gak suka bisa dibilang aja kan? Mereka orang yang paling gue cintai, Vin, gue bahkan gak ingin nyebut lo dengan kata abang lagi, belakangan ini aku mimpi, masih 3 kali sebenarnya, aku melihat dua anak di bawah pohon besar, mereka latihan, anak laki laki itu berkata 'kalau kamu dipukul lagi, balas ya!' sementara anak perempuan itu membalasnya lembut seraya tersenyum pahit, 'mereka keluargaku Aaron, aku tidak bisa'" Vika menekan nama Aaron dalam ucapannya, lalu ia diam sejenak, kemudian beralih posisi menjadi duduk, ia melihat semua menatapnya dengan tatapan terkejut, berbeda dengan Aaron, dia tersenyum hangat

"Anak perempuan yang bodoh itu kemudian bermain dengan anak cowok itu, hanya itu yang aku ingat, sisanya? Hanya ruang gelap penuh darah" seru Vika, "Kuulangi maksudku menceritakan ini, kenapa kalian berempat- tidak, harusnya hanya tiga, lupakanlah, intinya hanya itu, apakah susah melihat orang lain tertawa? Berbahagia bersama orang lain? Apalagi kau membenciku kan? Mengapa harus membuat mereka membenciku juga?" Vika selesai, ia menangis, tidak deras, ia menahan tangisannya

"Vika..." Liona berseru tertahan

"Cengeng sekali..." seru Vika sambil mengelap air mata yang membasahi pipinya

"Kenapa berpikir seperti itu?" itu Yoongi

Vika mendongak, "Lalu?" serunya

"Itu hal yang mustahil orang lakukan untuk membuatku membencimu, Vika" balas Jungkook

"Itu tidak mustahil untukku, tapi akan susah untuk orang lain membuat ku membencimu" timpal Liona

"Jahat sekali..." balas Vika seraya tersenyum

"Habisnya kau membuatku iri sih!" seru Vika

"Well, yang dikatakan Jungkook benar" balas Jin

Sisanya mengangguk mantap

"Itu bukan salahmu kan? Kenapa jadi kamu yang merasa bersalah?" timpal Hoseok

Hening sejenak

"Jadi, hanya itu yang kau ingat?" Aaron berseru

Vika mendongak, "Ya, begitulah, hatiku tidak mendukung untuk mengingat itu semua, mungkin selain kau, adalah kesedihan yang mendalam" balas Vika

"Vika, bagaimana dengan pacarmu?" tanya Liona menggoda

"Ada apa?" tanya Vika tak mengerti

"Siapa yang akan kau pilih?" Liona, ketujuh abangnya, dan Aaron yang bertanya

"Heh??" wajah Vika memerah, "Aku tidak memikirkannya, aku rasa aku akan meninggalkan dunia ini sebentar lagi, jadi, itu tidak penting untukku" balas Vika seraya menundukkan kepalanya

"Salah satu dari 100 janji yang lo buat sama gue adalah bakal hidup lebih lama dari gue, so, gue mati, lo mati, nikahnya di surga" balas Aaron dengan senyum anak kecil, bisa dibayangkan? Tidak? Yasudahlah

"Gue gak inget, jadi gak dihitung" balas Vika

"Back to the old Vika, acara gak mau kalah aja kata 'gue-lo' nya balek" timpal Liona

"Gue gak bakal pernah kalah, btw, maaf ya bang, 3 anak orang yang disana emang tak da akhlak" seru Vika sambil memandang sinis ke tiga abangnya

Lo pikir apa yang bakal dilakuin klo udah dinistain kek gitu? Ofc, mereka langsung pergi, pulang dengan wajah kesal

"Gak boleh gitu, Vik" seru Hoseok

"Nanti pasti gue minta maaf kok, kan emang gitu siklusnya" seru Vika

"Hm, lo pulang ama Aaron nanti, jaga jaga" seru Lili

"Hm, btw, kliatannya kalian tau semuanya ya? Kasih tau lhaa" rengek Vika

"Nope, mikir ndiri" balas Jungkook

"Yaelah" balas Vika

Then, mereka langsung mencar, main game lha, nonton lha, gangguin orang lha, plus jalan jalan di sekitar taman belakang

"Apa ada hal penting? Yang mungkin harus gue ingat?" tanya Vika sambil menghirup bunga mawar di taman belakang itu

"Semua ingatan lo penting" balas Aaron sambil memainkan rambut Vika

"Terus kok lo balek ke hidup gue dengan cara ngeselin?" tanya Vika kembali sambil berjalan

"Pingin aja gitu" balas Aaron enteng, "Dimas gimana?" tanya Aaron, gantian

"Ya, diliat dari sikap lo, Lili, ama abang abangnya, dia pasti udah tau semua, iya kan?" jawab Vika

"Hm, good prediction" balas Aaron sambil mencium rambut Vika, "Kayak Vika yang biasanya" gumam Aaron

"Gak sopan tau, nyium rambut cewek sembarangan!" seru Vika

"Oh? Kalau gini gimana?" kebetulan banget, sebelah mereka adalah pohon yang besar, Aaron dorong Vika ke batang pohon itu, menguncinya dengan kedua tangannya, kemudian mendekatkan wajahnya, wajah Vika memerah, ia melihat ke arah kanan dan tangannya berada di dada Aaron, menahan tubuhnya agar tidak lebih dekat

"Gue digigit semut, lo yang salah" seru Vika sambil menutup matanya

"Bukannya lo yang narik perhatian semutnya? Udah jelas salah lo juga" seru Aaron dengan senyum setannya

"Ya kan lo yang dorong! Jadi udah jelas salah lo!" balas Vika

Aaron mengubah arah pandang Vika agar melihat ke arahnya, lalu memberi kecupan lembut di bibir

"Wajah lo merah banget, kepiting rebus ama tomat kalah, suer deh" seru Aaron menatap serius wajah Vika

"Bangkek!" Vika hendak memukul dada Aaron, namun tangannya ditahan duluan

"Bentar, gue lanjutin dikit, habis tu lo boleh mukul gue sekuat dan selama yang lo mau" seru Aaron seraya melumat bibir mungil Vika

15 detik berlalu, terasa lama sekali bagi Vika

*Cekrek

"Heh?" sontak, Aaron melepas lumatannya dan Vika melihat ke arah suara namun mereka tidak merubah posisi

"OOOO!!! VIKA DAH BESARRR, KU BANGGA YA TUHANN" teriakan histeris dari Liona

"Tobat dek, lu baru kemarin 17 tahun ya Allah" seru Jin mengelus dadanya

"Hm, fotonya bagus" ohhh, jadi yang moto anak itu, dasar alien!

"Hapussss" Vika berteriak

"Kirim ye bang" seru Aaron santai

"Yoi" balas Tae

"Anjerr, hapus gak?!" seru Vika dengan wajah yang bertambah merah

"Never" balas Tae

Vika cuma narik napas dalam

"Ngapain kalian kesini?" tanya Aaron

"Feeling gue bagus, jadi gue pergi kesini, eh, gue liat Aaron ngedorong Vika, gue panggil lah abang gue" jelas Lili dengan wajah ngeselin

"Ngajak gelud beneran" seru Vika menatap tajam Liona

"Ayolah, pemandangan indah kek gitu harus dibagi bagi, tau gak?" balas Lili

"Iyain" seru Vika, "Kapan lo lepas gue bambang?" Vika mengubah arah pandangnya, pegel lama lama

"Gue belum selesai tadi, tunggu mereka pergi, gue lanjut lagi" balas Aaron

"Lepas gak?" ancam Vika

"Enggak" balas Aaron

"Gue mau jalan jalan disini, jangan ganggu ketenangan gue" seru Yoongi yang lalu berjalan menjauh

"Gue juga" timpal Namjoon yang berjalan ke arah berlawanan

"Ahh, kalian terlalu peka buat Vika tau gak? Kasian Aaron tuhh" seru Lili

"Gue bilang jangan ganggu" seru Yoongi penuh penekanan

.

.

.

.

.

.

Typo bertebaran :( maap yak