webnovel

empat

"Ke alam barzah" asal mirza

"Ngga mau kamu aja aku masih punya masa depan disini" ucap vania

"Ini masa depan lo ada dihadapan lo sekarang" ucap mirza tersenyum

"Di depan? Ihh gamau kamu jelek" ucap vania menatap mirza dari atas hingga bawah yabg ditatap hanya mengkerutkan keningnya tak mengerti apa yang ada dijalan pikiran gadis itu

Mirza melotot "Enak aja kalo ngomong gw ini ganteng ya, asal lo tau banyak cewek yang pada antri minta pacaran sama gw" pede mirza

"Hahhaahaha bercanda" ucap vania

"Hm, buruan ayo lo mau kerja gak? Udah mau jam 4 lho" ucap mirza membuat vania teringat

"Eh iya-iya ayoo" ucap vania menarik tangan mirza namun tak ada pergerakan sama sekali

"Ayo mir, kok kamu diam aja nanti kalo aku dimarahin bos aku gimana?" Tutur vania

"Pake dulu jas hujannya, lo mau sakit?" Ucap mirza sambil menyodorkan jas hujan yang sedari tadi melekat ditangannya, tanpa berlama-lama vania menerima jas hujan itu dan tak lupa mengucapkan terima kasih lalu berjalan menuju montor mirza

"Udah?" Tanya mirza kepada vania yang duduk dibelakang nya

"Udah" jawab vania

"Yaudah turun" canda mirza

"Ih kok turun, jalan dong za" ucap vania kesal

"Pegangan dulu nanti jatuh yang repot gw" ucap mirza menatap vania lewat spion

"Ih iya iya" vania melibgkarkan tangannya dipinggang mirza

"Berang kat" ucap mirza menirukan gaya tisna yang ada di sinetron "TOP"

Sedangkan disisi lain pemuda yang sedari tadi mendengar interaksi mereka berda merasa tidak suka dengan vania yang memeluk mirza, tunggu. Apa dia suka dengan vania? Ah tidak mungkin

"Kenapa sih gw arghh" ucap seorang remaja pria lalu memukul stang montornya

"Shit!" Umpat remaja itu lalu segera melajutkan montornya menuju markas

****

"Nih helm nya, dan ini jas hujannya" ucap vania

"Hem" dehem mirza menerima helm serta jas hujan yang ia pinjamkan kepada vania

"Sama-sama" ucap mirza yang memasukkan jas hujannya kedalam jok montor

"Eh makasih" ucap vania

"Ya sama-sama, sana masuk lo dimarahin mampus" jawab mirza

"Iya, aku masuk dulu ya. Assalamualaikum" pamit vania lalu masuk kedalam cafe

"Waalaikumsalam" jawab mirza

***

"Hahahahaha lucu banget sih" ucap azka sambil mengampit hidung jessica

"Sakit tau, darren liat temen kamu tuh" adu jessica, azka yang tau namanya dibawa-bawa itu menoleh kr arah darren yang memberi tatapan nyalang kepada pria itu

"Ampun bang jago" ucap azka sambil menyatukan kedua tangannya mengikuti tiktok

"Hayo loh az pawangnya udah ngamuk noh" ucap alvaro mengompor-ngompori

"Lo" ucap darren dan memperagakan tangan yang melewati leher

"Ampun dar" mohon azka

"Hahahahhaaha" tawa alvaro

"Aduhh kasian banget piyik satu itu hahaha" ucap alvaro disela tertawanya

Tak terima ditertawai tiba tiba azka

Bughh

Hahahhahahahah, tawa menggelegar di ruang tamu yang tadinya hening menjadi ricuh

"Kurang asem lo ya, awas lo" ucap alvaro yang tidak terima dilempari bantal sofa oleh azka

"Mampus mang enak" ejek azka lalu berdiri bersiap-siap jika orang itu akan mengejarnya. Dan benar saja alvaro mengejar azka layaknya orang kesetanan

"Assalamualaikum"