"Silahkan masuk, Dok," ucap bi Aida mempersilahkan sang Dokter memasuki kamar Dreena.
"Iya, terima kasih, Bi," tukasnya.
Dokter itu memasuki kamar Dreena. Di sana sudah ada Sekar yang sejak tadi menemani putrinya. Sekar menoleh ke arah langkah kaki yang mendekat. "Eh, Dok? Dok, ini Dreena pingsan terus kulitnya jadi memerah begini. Apa kulitnya bisa sembuh, Dok?" tanya Sekar, ketika melihat sang dokter hadir di hadapannya.
"Ya Allah, ini kenapa kulitnya bisa memerah begini? Apa dia ada alergi sesuatu atau apa gitu? Perasaan dari dulu dia tidak punya alergi bahkan penyakit berat pun tak punya. Biar saya periksa dulu, ya," tukas pria berjas putih itu.
Sekar beranjak dari sisi Dreena agar dokter tersebut bisa memeriksa putrinya dengan saksama. Sekar tidak ingin mengganggu tugas dokter itu. Ia memilih menjauh dan duduk di sofa mungil yang terdapat di kamar putrinya. Di depan pintu berdiri ketiga para pekerjanya.
Sekar menoleh ke arah mereka. "Kalian ngapain di sini?" tegur Sekar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com