webnovel

Hubungan Di Mulai

"Jaaaameeesss ". helena meninggikan suaranya.

"Kau memilihku bahkan kau tidak menolakku sejak awal , kau khawatir padaku, ohhh Helen ". James mengecup bibir Helena dengan mesra.

"Jaammmes sadar !". Helena masih yakin jika james mabuk sehingga dia masih terus mencoba untuk memanggil nama james berulang kali.

James mengangkat kedua tangan Helena lalu mencengkramnya dengan satu tangan sehingga Helena kini kesulitan untuk bergerak. "Kau membuatku cemburu Helena !". Ucap James sebelum kembali mencumbu bibir Helena.

"James, aku tidak melakukan apapun !". Helena mencoba mengelak. "Aku bahkan tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi denganmu saat ini !".

"Aku cemburu Helen ! aku merasa cemburu saat kau terlalu dengan sahabatmu itu ! aku tidak suka dengan caranya yang terus mencoba menjadikanmu pasangannya !".

"Maksudmu Ben ? ".

"Iya, Ben Stanford !".

"James, kau tidak memiliki hak apapun atas diriku ! aku dan Ben hanya seorang teman atau sahabat bahkan aku tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya jadi sekarang biarkan aku pergi !". Helena mencoba melepaskan dirinya dari James yang kini berada diatasnya.

"Bagus, jika kau tidak memiliki perasaan apapun padanya karena itu berarti kau adalah milikku dan tidak ada yang dapat menyentuhmu selain aku". James tersenyum jahat.

"Apa maksudmu ? berulang kali aku katakan untuk menyingkir , aku ingin pulang ! tugasku sudah selesai untuk mengantarmu sampai ditujuan dengan selamat".

"tidak sayang, tidak semudah itu hubungan kita baru saja dimulai jadi kau harus bersiap untuk langkah selanjutnya !".

"JAMESS !" . Helena mencoba untuk melepaskan dirinya dari James. Namun pria itu tetap menahan tubuhnya diatas Helena agar gadis itu tidak dapat pergi kemanapun.

Sekali lagi James mendaratkan ciuman ke bibir Helena. "James hentikan, aku tidak mengerti dengan maksud dari semua ini ! Menyingkir ! aku ingin pulang !".

"Kringg... Kringg ". Ponsel Helena terus berbering sepertinya seseorang menelepon dirinya.

"James, menyingkirlah ! aku harus menjawab panggilan telepon ini !". Ucap Helena sembari mencoba menggapai tas miliknya yang berada tidak jauh dari tempat tidur.

Kali ini James bertingkah lebih agresif dia segera memindahkan tubuhnya dari posisi awal lalu dengan cepat mengambil ponsel Helena. "huh Ben !". umpat James dengan wajah kesal menatap layar ponsel.

"Apapun yang kamu mikirkan jangan lakukan !". Ucap Helena.

James tidak menghiraukan peringatan Helena dan menjawab panggilan telepon tersebut.

James : " Halo "

Ben : " Halo , ini ponsel Helena bukan ?"

James : " Iya, benar "

Ben : " Aku ingin bicara dengan Helena jadi berikan ponselnya pada pemiliknya"

James : " Helena sedang sibuk saat ini , dia tidak dapat menerima panggilan apapun "

Helena yang mendengar apa yang dikatakan James segera mencoba mengambil poselnya. "James, jangan bicara hal yang tidak masuk akal, berikan.... !". Helena belum sempat menyelesaikan kalimatnya , James sudah menutup mulutnya dengan tangan kanan pria itu.

Ben : "Jangan bercanda, aku baru saja mendengar suaranya , cepat berikan ponselnya pada Helena !".

James : " Intinya dia sedang tidak dapat menerima telepon apapun malam ini ! dia akan sibuk sepanjang malam !".

Ben : " Jangan bicara omong kosong , dia bukan gadis yang mudah untuk jatuh kepelukan pria !".

James : " Hahah lucu sekali , setidaknya aku tidak memaksanya untuk menciumku seperti yang kau lakukan sebelumnya"

Ben : " Aku mabuk saat itu , normal jika tindakanku sedikit diluar batas".

James : " setidaknya dia memilihku dan aku tidak memaksanya !".

Ben : " Apa maksudmu ? dia hanya wakil ketua dan kau adalah ketua tim jadi bukan dia yang memilih terus berada di dekatmu !.

James : " Lucu sekali, kau seperti anak yang baru saja lulus sekolah dasar , bagaimana bisa kau tidak dapat melihat bagaimana seorang perempuan memiliki perasaan seorang pria ?".

Ben : " Jaga ucapanmu ! kami bersahabat cukup lama jadi aku lebih mengenal Helena dari pada kau !".

James : " Aku ragu jika kau sahabatnya , mungkin Helena menganggapmu adalah sahabatnya namun kau hanya bersembunyi dibalik kata sahabat untuk tetap terus berada di dekat gadis itu "

Ben : " Jaga ucapanmu !".

James : " Apa yang aku katakan adalah sebuah fakta "

Ben : " Aku yakin Helena juga menaruh perasaan yang sama padaku"

James : " Aku rasa tidak, aku bahkan tidak melihat apapun saat dia menatapmu itu menandakan bahwa dia hanya mengganggapmu sebagai sahabatnya , ohhh sahabat ? aku rasa bukan sahabat karena itu adalah kalimat yang terlalu berlebihan , dia hanya menganggapmu seorang teman".

Ben : " Lalu bagaimana denganmu ? aku rasa dia hanya menganggapmu sebagai ketua tim dan tidak lebih dari itu ".

James : " ahh sepertinya kau masih belum mengerti apa yang aku katakan sebelumnya !".

Ben : " Aku lebih mengenal Helena daripada dirimu ingat itu !"

James : " Tuan Ben Stanford, perlu aku buktikan bahwa kau tidak mengenalnya lebih baik dariku?"

Ben : " Baik, coba berikan bukti bahwa kau jauh lebih mengenal Helena daripada aku !.

James segera mengubah panggilan suara dengan panggilan video lalu meletakkan ponsel Helena dimeja yang berada di dekat kasur. James mengarahkan posel itu ke arah kasur . semetara dalam panggilan video tersebut video Ben sudah nampak disana .

James mendekap tubuh Helena. "James apa yang kau lakukan ?". Ucap Helena yang mulai kebingungan. James menatap mata gadis itu tanpa menjelaskan apapun lalu menciumnya sekali lagi. Pria itu terus mencium Helena seraya menjatuhkan tubuh Helena keatas kasur .Hal tersebut semuanya terekam dalam panggilan video yang tersambung dengan Ben.

Ben terlihat sangat kesal. Wajahnya muram karena melihat Helena yang seperti tidak melakukan penolakan. Ini adalah perbedaan yang cukup mencolok saat Ben berusaha mencium Helena sebelumnya.

Sementara itu James terus mencium Helena dengan posisi gadis itu berada di bawahnya dan dia berada diatasnya. Terlihat James terus melakukan provokasi pada gadis itu.

Ben : " Hentikan James !". Terdengar suara Ben dari panggilan telepon yang berusaha menghentikan apa yang sedang dilakukan pada Helena saat ini".

Ben : " Bajingan ! hentikan sekarang atau aku akan berada di rumahmu dalam hitungan detik".

James tidak menghiraukan apa yang dikatakan Ben dalam panggilan telepon. Ia terus sibuk fokus pada Helena yang sepertinya mulai jujur pada dirinya sendiri. Gadis itu seperti mulai menerima jika dia mulai jatuh cinta pada ketua timnya sendiri begitu juga James yang semakin posesif dalam mengingkan Helena.

Adegan yang terekam dalam panggilan video itu cukup panjang. Ben juga tidak mencoba mematikan panggilan tersebut tetapi dirinya juga resah akibat melihat apa yang dilakukan James pada Helena adalah hal yang tidak dapat Ben lakukan sebelumnya.

Setelah ciuman yang cukup intim dengan durasi yang sangat panjang. James mengecup kening Helena lalu tersenyum. "You're mine, meski kondisi seperti ini cukup buruk untuk menyatakan perasaanku tapi aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkanmu , kau gadis yang baik, pintar dan manis . Helena maukah kau mencoba menjalin hubungan yang lebih serius dari pada sekedar teman kerja? aku tidak ingin menjanjikan sebuah omong kosong tapi aku akan berusaha memberimu nama belakangku dan memberikan sebuah keluarga untukmu , aku tidak akan memaksamu menjawab sekarang tapi setidaknya pikirkan saja baik-baik hal itu terlebih dahulu". ucap James.

Helena nampak membulatkan matanya, bibirnya seperti tidak mampu mengucapkan sepatah atau dua patah kata. Sementara James sangat yakin jika saat ini adalah waktu yang tepat sebelum Ben atau orang lain menyatakan perasaannya lebih dahulu kepada Helena.