Sepanjang perjalanan, kedua mata Shazia masih melekat pada lelaki yang ada di sebelahnya. Hal itu juga disadari oleh Bryan.
"Kenapa menatapku seperti itu, Adik?"
"Kakak, aku ingin bertanya sesuatu hal kepada kamu."
"Tanyakan saja," jawab Bryan.
"Kamu belakangan ini sangat berbeda. Cuek dan seperti tidak memperdulikan aku. Aku punya salah kepadamu, ya?"
"Tidak, kamu tidak mempunyai masalah apapun kepadaku. Aku hanya sibuk bekerja saja, Adik. Jangan terlalu beranggapan lain," jelas Bryan.
"Aku hanya belum terbiasa mendapati hal ini, Kak. Hal baru ini membuatku merasa stres. Belum lagi hidup bersama dengan pria yang tidak mencintaiku di rumah sebesar itu. Jika, aku bisa mengulang semuanya. Aku akan menolak perjodohan ini. Menyiksaku sekali," papar Shazia karena sudah merasa sangat tertekan.
Bryan langsung mengalihkan pandangannya kepada Shazia. "Apakah suamimu tidak memperlakukanmu dengan baik?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com