webnovel

Bryan Merasa Cemas

"Jangan sesekali kamu mengancam calon istriku! Lancang sekali!" bentak Harshad sekali lagi.

Shazia langsung melemparkan senyuman iblis kepada lelaki itu. "Kamu pikir aku akan diam saja ketika wanitamu—"

"Shazia!" bentak Harshad sekali lagi.

"Cih! Kamu mau apa? Menamparku lagi? Menyiksaku, hah? Cukup saat itu. Cukup waktu itu kamu menindas dan menyiksa ku, Shad! Tidak kali ini!" Shazia juga kembali membentak mantan suaminya.

Pertengkaran yang terjadi pada saat itu ternyata terdengar oleh beberapa orang yang terlintas. Tanpa di sadari, Di belakang Shazia sudah banyak sekali orang. 

"Hei wanita jahat!"

"Wanita licik!"

"Iya, wanita itu masih bisa menunjukkan wajahnya di tempat ini, ya. Tidak tahu malu sekali!"

Ucapan-ucapan itu langsung terucap pada bibir-bibir wanita yang ada di sana. Tubuh Shazia gemetar dan kembali menatap wajah Harshad. Kedua matanya sudah berair dan memerah. Karena tidak ingin memperlihatkan kesedihannya, Shazia langsung berlari menghindari kerumunan itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com