Pasukan Skak berlari dengan teriak mereka. Mereka bersama sama maju menyerang Ekarno
Ekarno : Darvala, jika kau tidak ingin aku membunuh mereka, kau juga jangan membunuh mereka
Darvala : Apakah kau pikir aku ini bodoh? Pikirkan saja dirimu
Ekarno : Hmmm....
Ekarno memandang kedepan dan dia melihat wajah pasukan Skak yang berpura - pura berani dan terus maju.
Pasukan : Maju semua!!!!!
Ekarno : Ternyata benar, mereka ketakutan
Pasukan : Graaaaaa!!!!!
Pasukan paling depan mencoba menyerang Ekarno dengan gaya memukul dengan tangan kanan. Saat mereka mendekat, Ekarno menghindar dan dia menangkap tangan pasukan itu dan memutarnya dan melemparnya sehingga pasukan itu berbalik dan pasukan itu memukul temannya sendiri. Pasukan yang lain datang dengan gaya menendang dari atas, Ekarno menangkap kakinya dan memutarnya, semua pasukan yang mengelilingi Ekarno terpukul mundur. Ekarno melempar pasukan yang dia tahan ke arah Qiza. Qiza menahan pasukan itu dan meletakkannya. Ekarno tidak menyerangnya karena Qiza tidak menyerang. Ekarno terus memandang Qiza dan berjaga jaga, tanpa dia sadari kakinya terasa dingin, Ekarno melihat ke bawah, tanah yang dia berdiri sudah menjadi es dan Isalom muncul dari tanah itu. Ekarno melompat mundur tapi Isalom menangkap tangan kanan Ekarno
Isalom : Maafkan aku
Ekarno : A.... Apa?
Isalom membekukkan tangan Ekarno. Ekarno terkejut karena dan dia memukul dengan tangan kirinya untuk melepaskan tangan Isalom. Isalom melepaskan tangan Ekarno dan dia melompat mundur dan berdiri di depan Qiza
Qiza : Bukannya kau tidak akan membunuhnya?
Isalom : Itu tidak akan membunuhnya, kita harus berpura pura menggunakan sihir kita supaya Skak tertipu
Qiza : Kenapa kau tidak membunuh Skak saat ada kesempatan?
Isalom : Kekuatan Skak jauh lebih besar dari aku, aku bisa membuat gunung es, jika aku membayangkan jika dia memiliki sihir aku, dia bisa membuat es sebesar planet, kau bisa menghentikan itu?
Qiza : Tidak
Isalom : Semoga saja dia dapat menghindari ini
Isalom mengangkat kaki kananya dan dia menginjak ke tanah. Tanah yang dia injak keluar es dan bergerak menuju Ekarno dengan cepat. Ekarno melompat dan menghindarinya, namun es itu terus bergerak dan menuju ke arah Darvala
Isalom : Oh tidak
Ekarno : Darvala awas
Darvala : Iya, aku melihatnya
Darvala melompat dan menghindari es itu. Isalom menjadi tenang karena jika es itu mengenai seseorang, maka es itu akan membekukan orang itu dan es itu akan beku sebesar gunung.
Isalom : Itu adalah serangan ku yang terkuat. Es itu akan bergerak sejauh 3 meter. Semoga tidak menngenai mahluk lain
Sekitar 1 meter, terlihat es itu menjadi besar. Isalom terkejut melihat hal itu karena dia tidak tahu ada mahluk hidup di sana. Ekarno melihat 3 mahluk berdiri dan 1 di dalam es itu.
Ekarno : Itu Detston dan Glord. Mereka membawa 2 bantuan tapi yang 1 sudah membeku
Mila : Tidak, Type..... Kenapa kau keras kepala? Seharusnya kita tidak ikut berperang
Detston : Ini yang aku takutkan
Glord : Dia sudah membeku, jika esnya sebesar ini, mungkin dia sudah mati karena kedinginan
Isalom : Wops, aku baru memulai perang
Ekarno melihat Isalom dengan wajah marah. Isalom mulai ketakutan. Ekarno melangkah ke arah Isalom tapi ada tangan yang memegang pundaknya kirinya. Ekarno melihat ke kiri, seseorang sudah mendahuluinya dan menyerang Isalom. Isalom terkejut dan wajahnya di pegang dan dia diangkat dan di banting ke tanah. Isalom mencoba melepaskan tangan itu dari wajahnya dan dia memegang tangan itu
Type : Tolong jelaskan apa tujuannya es itu?
Isalom : (Ternyata ada mahluk yang bisa selamat dari es itu)
Type : Yang aku lihat itu es..... Baiklah, aku akan melawanmu dengan es
Isalom membekukkan tangan kanan Type, tangan yang memegangnya di wajah dan dia terus menerkam tangannya sehingga tangan Type hancur. Type menerkam leher Isalom dengan tangan kiri
Type : Buka matamu dan pelajari ini
Type mengarahkan tangan kanannya dan dia membuat tangannya menjadi tombak es. Isalom terkejut melihat hal itu karena dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya.
Type : Aku harap kau bisa menguasai ini
Qiza : JANGAAAAAN
Type : Hmmm?
Qiza mendorng Type dari sisi kiri tapi Type menangkapnya dan melemparnya. Isalom bisa menarik nafas. Qiza berdiri dan dia menghadapi Type. Type mengeluarkan tangannya dari es dan tangannya nenjadi normal
Isalom : A.... Apa mahluk ini?
Qiza : Ba.... Bagaimana dia memikirkan untuk membuat gempa? Apakah dia bisa membuat gempa?
Type : Aku memberi waktu kalian untuk lari.... Gempa akan datang
Isalom : Gempa?
Isalom memegang tanah dengan kedua tangannya dan keluar es dari tanah dan meangkat mereka dan pasukan yang lain. Isalom memotong bagian dari es itu sehingga es itu menjadi jalan untuk mereka mundur. Setelah itu, Isalom tidak sadarkan diri dan dia jatuh kedepan dan dia berseluncur ke arah yang dia buat.
Qiza : Semuanya masuk ke lubang itu, kita harus mundur
Type : Aku harap kalian bisa lari (Senyum dengan penuh amarah)