Kebesokan harinya. Ekarno bangun di pagi hari dan dia sudah siap untuk berpetualangan mengelilingi pulau itu. Di sisi lain di tempat Glord berada, tubuh Glord sangat gemetar seperti seorang yang kedinginan lalu Bruts mendatangi dia
Bruts : Hey.... Hey.... Apa yang terjadi?
Glord : Bruts, tolong panggil kakak kamu dan beritakan ini kepada yang lain
Bruts : Kenapa apa yang terjadi?
Glord : Aku tidak bisa menahannya lagi, aku akan mengeluarkan sihir ku ini
Bruts : Apa salahnya kau mengeluarkan sihir?
Glord : Katakan saja kepada mereka
Bruts berlari memanggil kakanya Darvala dan dia mengatakan kepada warga apa yang Glord katakan
Warga : Apa? Glord gemetar?
Bruts : Ya.... Apa maksud dari hal tersebut?
Warga : Sudah bertahun tahun Glord tidak mengeluarkan sihirnya.... Maka iblis yang memaksanya mengeluarkan sihirnya
Bruts : Iblis?
Warga : Ya.... Iblis, di dunia kegelapan mereka sangat banyak setiap Glord mengeluarkan sihirnya. Apa yang terjadi jika mereka keluar di dunia ini?
Bruts : Jadi ini sudah biasa bagi kalian?
Warga : Semoga saja ini sudah hal biasa
Bruts pergi mencari Darvala dan pergi menemui Glord saat itu Glord sudah terbaring
Glord : Ja..... Jangan mendekat... Mereka akan segera keluar....
Bruts : Karena itu aku harus menahannya
Darvala : Kita belum menguasai sihir kita lagipula kita tidak pernah bertarung dengan mahluk asing
Bruts : Kita tak punya pilihan lain
Glord membuka tangannya dan dia mengeluarkan portal yang biasa dia buat untuk pergi ke dimensi lain. Lalu iblis keluar dari dimensi itu dengan ukuran yang sangat besar dan iblis itu menaiki kuda berapi Bruts sangat ketakutan melihat Iblis itu. Tubuh Darva sangat gemetar. Glord kehabisan tenaga dan dia terjatuh di setelah portal itu terbuka.
Iblis : Jadi mahluk ini yang membuka portal sehingga sampai ke tempat ini
Bruts : Siapa kau?
Iblis : Harusnya kau sudah mengenalku. Hmmm..... Bumi.... Tidak heran kenapa dia menahan sihirnya supaya kita tidak keluar.
Darvala : "Kita"?
Iblis : Ya....Kita sudah menjadi satu dan akhirnya kita bisa memaksa membuka portal itu.
Darvala : Tch....
Bruts : Ka... Bersiaplah
Iblis : Kalian yakin akan melawan jutaan iblis? Kita sebenarnya sangat ingin membunuh tapi tidak untuk yang 1 ini, karena dia portal kami. Maka target kita adalah kalian
Iblis itu mengarahkan pedangnya ke depan dan dia siap untuk menyerang. Iblis itu menyuruh kudanya maju dan menyerang dan dia membakar pedangnya sampai keluar api. Bruts dan Darvala tidak bisa bergerak karena ketakutan "Citreeek Brak" suara kayu yang tembus dengan tusukan dan sura kayu karena tabrakan
Iblis : !!!!
Bruts : Hah?
Darvala : !!!!
Iblis : Apa ini? Kenapa benda ini bisa menahan kuda ku?
Ablak : Seingat aku ada jutaan iblis yang sedang kita lawan. Tapi ternyata lebih lemah dari 1 pohon
Iblis : Apa ini? Kita di hentikan dengan sebuah pohon? Tidak mungkin, pasti mahluk itu yang menahannya
Ablak : Oh tidak... Pohon ini yang menahan kau tuan iblis, aku hanya berlindung di belakang pohon ini
Darvala : (Teman Bruts? Bisa mengangkat pohon seperti dia mengangkat mainan?)
Bruts : (Glord pernah berkata Ablak bukan mahluk dari planet ini, tapi dia lahir di planet ini. Apakah mahluk dari planet lain sekuat ini?)
Ablak : Hmm...
Ablak mengayun tangannya ke atas dan iblis itu pun terdorong ke atas cukup tinggi sampai dia berdiri di tempat dia muncul. Iblis itu mendarat dan kudanya jatuh ke air.
Iblis : (Jarak dari sini ke tempat mereka kira kira 2 meter memang mahluk ini kuat)
Ablak : Kalian cari tempat aman, aku ingin 1 lawan 1