"Untungnya aku tidak salah cabut. Tapi meskipun jarang menggunakan Sadly Promise, ia tidak akan salah cabut jiwa. Karena ia melihat jiwa itu sesuai apa yang aku lihat," ujar Rey lalu mengambil Lyosha dari dalam Sadly Promise.
Ia memangku Lyosha yang masih tak sadarkan diri, wajah Lyosha yang begitu damai membuat Rey tertegun. Yang sering ia lihat adalah wajah penuh semangat, wajah suka meremehkan, wajah sinis, dan wajah jahil dari gadis tersebut. Tapi sekarang sangat berbeda, wajah yang cantik sekaligus tampan tersebut terlihat sangat menawan ketika mata itu terpejam.
Tunggu? sering?
"Si bodoh itu juga pasti juga menyukaimu Lyosha. Tapi aku yakin kau suka tipe orang yang tenang seperti aku, orang yang kekanakan seperti Owlen pastinya takkan menarik hatimu." Rey menyibak rambut yang menutupi kata Lyosha. Walau terlihat sangat lelah, tapi wajah itu tetap menawan dan bercahaya bagi Rey.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com