Satu bulan kemudian,
Elzia dan Alzanno kini baru saja tiba di sebuah butik.
Mereka turun dari mobil.
"Kita mau ngapain ke butik ini?" tanya Elzia pada Alzanno.
"Mau beli bakso. Ya mau fiting baju lah. Pakai nanya lagi," ucap Alzanno kesal.
"Ha? Fiting baju untuk apa?" tanya Elzia bingung.
"Untuk tahlilan. Ya untuk pernikahan kita dong Elzia," ucap Alzanno.
"Pernikahan? Kita beneran mau menikah Zan?" tanya Elzia.
Alzanno pun mengangguk.
"Iya. Memangnya kamu tidak mau menikah dengan saya?" tanya Alzanno dengan satu alis yang terangkat.
"Bukannya gitu tapi kalau kita menikah bagaimana dengan pak Raka?" tanya Elzia.
"Please ya Elzia. Saya mohon sekali untuk kali ini kamu pikirkan kebahagiaan kamu. Jangan terus memikirkan kebahagiaan orang lain. Kamu juga berhak untuk bahagia," ucap Alzanno.
"Tapi aku gak mau jika kamu dan pak Raka nantinya akan bertengkar hanya karena aku," ucap Elzia.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com