Kisha terus menyerang ke setiap sisi yang berpotensi untuk menjadi ladang luka, walau Serra bisa menahan beberapa pukulan Kisha namun ia tidak sekuat Kisha. Ada beberapa saat ia terlambat menahan hingga pukulan itu mengenai wajah dan tubuhnya, lagi dan lagi Serra terdorong ke belakang.
Serra benar-benar di ujung tanduk saat ini, kemarahan Kisha tidaklah main-main. Serra sama sekali tidak menyangka jika Kisha bisa seperti ini, ia pikir Kisha hanya seorang utusan biasa saja yang posisinya ada di bawah.
Tapi melihat tatapan dan kekuatan yang Kisha keluarkan saat ini, malah sebaliknya Serra yang berada di bawah standar kekuatan Kisha.
"Chi sei? (Siapa kamu sebenarnya?)" tanya Serra benar-benar penasaran.
Kisha terdiam, ia hanya menampilkan seringainya saat Serra terlihat begitu terkejut dengan cara bertarungnya yang berbeda dari yang lain.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com