"Mau kamu apa?" tanya Rintan pada Devika, dan sudah sangat bisa dilihat dari raut wajah gadis itu sangat marah pada sahabatnya yang lagi dan lagi melakukan kesalahan dan tidak memikirkan apa yang setelahnya terjadi.
"Tadi bilangnya mau kemana dan ternyata mau kemana, sudah aku bilangin berkali-kali, berpikirlah sebelum bertindak dan tidak semau kamu seperti barusan," tambah Rintan begitu kesal pada Devika.
Devika hanya diam dan tidak berani menjawab Rintan. Winda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan cara berpikir Devika. Tentu dirinya tadi mendengar jelas apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu pada Anggika, dan Winda sangat tidak suka dan membenci hal itu.
"Sebenarnya ada masalah besar apa sih kamu sama dia? Sampai segitunya kamu memprovokasi dia, padahal nggak pernah tuh aku melihat Anggika membuat masalah sama kamu, yang ada kamu yang terus-terusan pada dia," ujar Winda pada Devika dan gadis itu hanya diam sembari menghela nafas pelan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com