Suasana makan malam di keluarga West. Hanya dentingan pelan sendok dan pisau yang beradu dengan piring keramik mahal. Keheningan yang membosankan, satu pun tak ada yang berani bersuara termasuk si cerwet Ruby. Mereka semua takut mengusik hati sang ibu.
"Ehem, boleh aku minta garam?" Sadewa berusaha memecah keheningan, Sebagai kepala rumah tangga ia duduk di kursi tengah, dan suasana suram ini membuatnya tidak nyaman. Ia merasa harus segera mencairkan suasananya.
Memang benar apa kata orang, wanita memberimu kenyamanan, dan bila hati sang wanita kesal dan terusik, maka beginilah jadinya.
"Kenapa mencari garam? Apa masakanku tidak enak?" Liffi melotot galak, Sadewa langsung berkeringat dingin.
"Enak kok! Enak!! Aku baru ingat tidak perlu garam." Sadewa terbata.
"Puft …!" Lucas langsung menahan tawanya, ia selalu saja tertawa saat sang Ayah tak berkutik. Wanita memang selalu benar.
"Hei, jangan buat suasana hati Mom tambah buruk." Flower menyikut lengan Lucas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com