webnovel

TWIN’S PET

The Twins’ Pet (HIATUS) G: Fantasi Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apa pun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. SINOPSIS: ========== Vol 1. Crescent Moon Perasaan yang dalam. Ikatan yang kuat. Cinta yang manis. Pengorbanan yang tulus. Membuat ketiganya bisa mengatasi tiap rintangan dalam kehidupan yang tidak masuk diakal ini. Saat gairah cinta yang menggebu melilit penuh harmoni bersamaan dengan nafsu yang membuncah. Kekuatan itu hadir, memenuhi jiwa, memenuhi tiap-tiap pembuluh darah dengan ledakkan adrenalin. “My soul will rise in your embrance,” ucap Sadewa saat memandang iris mata Liffi dengan penuh hasrat. “Sadewa,” lirih Liffi. “For I’m yours, and you’re mine!!” bisik Nakula penuh gairah, desah napas terasa hangat pada daun telinga Liffi. “Nakula,” desah Liffi. Black and White. Fresia and Hibicus Musk and Vanilla Fresh and Sweet “Mana yang kau pilih, Liffi?” Ikatan cinta yang kuat membuat Liffi enggan untuk memilih salah satu di antara keduanya. Lantas siapakah yang Liffi pilih? Nakula yang garang, liar, dan penuh kekuatan? Atau ... Sadewa yang pintar, dingin, dan penuh wibawa? Hanya sebuah kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa.—BELLEAME. This cover novel is not mine. If the artist want to remove it, please DM, I’ll remove it. Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
389 Chs

LOVE

"Karena aku mencintaimu, Naku. Aku sangat, sangat, sangat sayang padamu." Liffi mempererat pelukkannya.

"Aku tahu, Liffi. Karena aku juga sangat mencintaimu." Nakula mengecup pucuk kepala Liffi.

Liffi menikmati dekapan hangat Nakula, menikmati aroma tubuhnya yang manis. Nakula menggendong Liffi naik ke atas pundaknya dan membawa gadis itu masuk ke dalam kamar.

"Kau merindukanku?" tanya Nakula.

"Iya, Naku. Aku merindukanmu." Liffi mendaratkan sebuah kecupan ringan pada bibir merah Nakula. Mengecupnya beberapa kali sampai akhirnya berubah menjadi lumatan yang mesra.

"Ah, kau membuatku bahagia, Girl." Nakula merebahkan Liffi ke atas ranjang besar. Tanpa menunggu Nakula membuka pakaiannya, melepaskan atasan lengan panjang berwarna hitam lalu melemparkannya sembarangan.

Liffi mengelus perut keras Nakula yang terbentuk sempurna, terisi penuh dengan gumpalan otot yang kencang. Liffi mengelusnya naik sampai ke dada, lalu menangkaup wajah Nakula. Nakula tersenyum manis saat mata hazelnya menatap manik mata Liffi yang sehitam langit malam ini.

"I'll make you scream, Girl!!"

Nakula menerkam Liffi, menyesap dalam cerukan lehernya yang mengeluarkan pheromon manis. Aroma itu selalu menyuntikan adrenalin yang membuat Nakula begitu bergairah.

"Argh, Naku!!" Liffi benar-benar berteriak karena permainan tangan Nakula memanjakan tubuhnya dengan rasa nikmat. Nakula selalu berhasil memberikan fantasi berbeda dalam setiap percintaan mereka. Berbeda dari Sadewa yang cenderung lembut dan penuh kehati-hatian.

Nakula merajai tubuh indah Liffi, mengusap pelan masuk ke dalam pakaian Liffi dan melepaskannya. Sekejap kemudian ia telah berhasil melucuti semua pakaian milik Liffi, membuat gadis itu polos, Liffi melakukan hal yang sama, ia membuat tubuh Nakula polos tanpa sehelai benang pun.

Nakula mengangkat Liffi naik ke atas pangkuannya, tangan Nakula menyisir rambut Liffi ke belakang telinga. Gitaris bank Blink itu mencium dalam telinga Liffi seraya berbisik. "Aku mencintaimu, Liffi."

"Argh!!" Liffi mulai merancau karena rasa nikmat yang diberikan dari hentakan tubuh Nakula. Masuk dalam-dalam menghujam tubuhnya. Penuh, walaupun panas dan perih, tapi nyatanya mampu membuat gadis itu kecanduan dengan rasanya.

"Aku arg ... juga mencintaimu, arg ..., Naku!!" Liffi melengguh, denyutan pelan membuatnya terbang. Memberikan sensasi ledakan hormon dopamin dalam otak masing-masing. Reaksi kimiawi dalam tubuh itu menghantarkan rasa bahagia ke seluruh tubuh.

Tubuh Liffi terjatuh lemas dalam kungkungan Nakula, jantungnya berdetak cepat karena permainan mereka yang begitu cepat dan kasar. Liffi tersenyum walaupun masih terlihat kesusahan mengumpulkan oksigen masuk ke dalam paru-paru.

"Lelah?" tanya Nakula.

"Iya," jawab Liffi, ia mengangguk pelan.

"Tapi enakkan?" Nakula menyatukan hidung keduanya, gigi taring yang panjang membuat Nakula terlihat begitu manis. Wajah Liffi merona, malu mengakui kalau permainan Nakula memang membuatnya merancau penuh kenikmatan.

"Rambutmu sudah mulai panjang, Naku." Liffi mengalihkan pertanyaan Nakula, mengelus rambut coklat kemerahan itu.

"Iya, apa kau mau aku memotongnya?"

"Tidak, kau terlihat tampan dengan rambut panjang."

"Memang biasanya tidak tampan?" Nakula menggelitikki perut Liffi.

"Geli, Naku!! Hahaha ...." tawa Liffi bahagia.

"Menginaplah di sini, Liffi. Aku akan memuaskanmu semalam penuh."

"No way, aku bisa pingsan." Liffi tergelak.

Nakula mengecup pucuk kepala Liffi, lantas memeluk gadis itu dari belakang. Nakula pun mengelus lembut perut ramping Liffi. Keduanya terdiam menikmati kebersamaan itu. Debaran jantung Nakula terdengar indah pada telinga Liffi. Nakula memeluknya semakin erat, suara napas gadis itu membangkitkan kebahagiaan dan kekuatan baginya.

"Lupakan masa lalu, Naku. Bahagialah." Liffi memejamkan matanya, begitu pula Nakula.

oooooOooooo

Nakula mengantarkan Liffi sampai di depan apartemen lawasnya pagi-pagi sekali. Nakula harus segera mempersiapkan diri untuk konser comeback BLINK besok, sedangkan Liffi ada kuliah pagi ini.

"Hati-hati, Naku." Liffi menuruni motor sport milik Nakula.

"Kau juga, Girl." Nakula mengelus wajah Liffi sebelum melesat pergi.

Dari kejauhan sebuah mobil mewah berwarna putih terlihat mengamati Liffi. Mata birunya menatap nanar pada pemandangan itu. Hatinya terasa sakit. Sudah semalaman ia menunggu Liffi di depan apartemennya. Tapi gadis itu tak kunjung pulang.

Liffi tak pernah menolaknya, Liffi tak pernah membentaknya, Liffi tak pernah mengacuhkannya setelah mereka menjadi mate.

Semalam Liffi melakukan semua itu, membuat hatinya sakit. Ketidak tahuan akan tujuan dan alasan Liffi membuatnya gila. Ia memutuskan untuk menunggu, menunggu dengan sabar dan percaya. Namun rasa penasaran itu membunuhnya pelan-pelan, ia memutuskan pergi ke apartemen Liffi.

Tapi apa yang dilihatnya? Apa yang dilihatnya saat ini benar-benar membuatnya semakin gila saja.

Liffi pulang dengan kembarannya, Nakula. Apa hubungan Liffi dengan Nakula? Kenapa gadis itu tidak pulang semalaman? Apa dia menginap di rumah Nakula?

Liffi berlari pergi setelah mendengar kisah tentang Nakula semalam. Sudah pasti Sadewa merasa ada yang tidak beres antara Liffi dan Nakula. Apa yang terjadi di antara mereka? Sadewa selalu berdoa pada Moon Goddess agar pemikirannya salah. Liffi tak mungkin mengkhianatinya, mereka mate!! Mate akan selamanya saling terhubung, satu sama lain, saling terikan dengan bounding yang kuat.

Liffi tak mungkin mengkhianatinya, apalagi dengan kembarannya sendiri.

"Kenapa, Liffi? Apa alasanmu membohongiku?" lirih Sadewa.

Manik mata birunya berkilat karena sinar matahari pagi. Liffi hendak masuk ke dalam apartemennya saat aroma musk yang terbawa angin musim gugur menggelitik hidungnya tajam. Liffi terdiam, membeku sesaat.

"Liffi," panggil Sadewa, pria itu turun dari mobilnya.

Sadewa, sejak kapan? pikir Liffi. Jantung Liffi berdegup kencang, apa Sadewa melihatnya? Melihatnya pulang bersama dengan Nakula? Mata hitamnya membulat, terkesiap dengan kehadiaran matenya yang lain.

"Sa ... Sadewa."

ooooOoooo

Hai hai hai, apa kabar Bellecious?

Terima kasih sudah mau membaca Twins Pet ya. Mohon maaf karena Bellenya plin plan gonta ganti cerita. Hehehe .... setelah pertimbangan panjang, akhirnya justru TP yang Belle ajukan kontrak di WN.

Kisah Fantasi pertama dari Belle, tentang si kembar Nakula dan Sadewa. Belle suka banget sama kedua karakter mereka yang saling bersebrangan. Tapi juga saling melengkapi. Liffi juga menarik, karena walaupun gadis biasa dia adalah kunci dari kekuatan kedua serigala kembar ini.

Terus nantikan kisah Nakula dan Sadewa ya!! Jangan Lupa vote dengan power stone kalian dan masukkan cerita ini pada reading list!! Belle cinta kalian semua Bellecious ♥️♥️♥️♥️