webnovel

TWIN’S PET

The Twins’ Pet (HIATUS) G: Fantasi Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apa pun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. SINOPSIS: ========== Vol 1. Crescent Moon Perasaan yang dalam. Ikatan yang kuat. Cinta yang manis. Pengorbanan yang tulus. Membuat ketiganya bisa mengatasi tiap rintangan dalam kehidupan yang tidak masuk diakal ini. Saat gairah cinta yang menggebu melilit penuh harmoni bersamaan dengan nafsu yang membuncah. Kekuatan itu hadir, memenuhi jiwa, memenuhi tiap-tiap pembuluh darah dengan ledakkan adrenalin. “My soul will rise in your embrance,” ucap Sadewa saat memandang iris mata Liffi dengan penuh hasrat. “Sadewa,” lirih Liffi. “For I’m yours, and you’re mine!!” bisik Nakula penuh gairah, desah napas terasa hangat pada daun telinga Liffi. “Nakula,” desah Liffi. Black and White. Fresia and Hibicus Musk and Vanilla Fresh and Sweet “Mana yang kau pilih, Liffi?” Ikatan cinta yang kuat membuat Liffi enggan untuk memilih salah satu di antara keduanya. Lantas siapakah yang Liffi pilih? Nakula yang garang, liar, dan penuh kekuatan? Atau ... Sadewa yang pintar, dingin, dan penuh wibawa? Hanya sebuah kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa.—BELLEAME. This cover novel is not mine. If the artist want to remove it, please DM, I’ll remove it. Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
389 Chs

ALDEBARAN’S REGRET

Pria itu perlahan-lahan membuka matanya. Samar-samar ia melihat wajah sang penyihir merah dari wajah Killi. Gadis itu nampak bingung karena mata pria itu mendadak terbuka dengan lebar. Seolah-olah ia terkejut akan sesuatu.

"Apa aku sedang bermimpi? Ataukah aku sudah berada di surga?" Pria itu merasa aneh melihat gadis yang begitu mirip dengan wanita yang ia cintai.

"Beristirahatlah, Tuan. Anda masih belum sembuh benar. Dan ini bukan surga, ini juga bukan mimpi." Senyumnya mempesona, sungguh Altair merasakan senyuman yang sama saat ia pertama kali jatuh cinta dengan sang penyihir.

"Siapa namamu? Namaku Altair?"

"Nama yang indah. Namaku Killi, Tuan Altair," jawaban Killi langsung membuat Altair melongo.

"KILLI??!" pekiknya.

"E ... memang ada apa dengan namaku, kenapa Anda sekaget itu, Tuan?" Killi sampai mundur ke belakang. Gaun putihnya melambai karena goyangan spontan dari tubuh kurusnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com