webnovel

tumbal lukisan

seperti gadis gadis yang hilang secara misterius sebelumnya di kota itu, Hani yang tak sengaja bertemu Dion dalam perjalanan pulangnya akhirnya terpilih menjadi daftar korban berikutnya

nhovia · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
21 Chs

part 9

Meskipun Hani duduk disana dengan menegakan pundaknya,Hani tidak bisa memfokuskan pandangan matanya, kedua bola Hani menjelajah setiap sudut ruangan dengan rasa penasaran

lagi-lagi Hani melihat lukisan.

Sebuah lukisan dengan nuansa hitam putih yang menyeramkan. menggantung di sudut ruangan,Lukisan itu menggambarkan dengan sangat detail seorang perempuan tua yang berjalan bungkuk , sebelah tangannya terkoyak dan jemarinya yang bengkok mencengkram sebatang lilin yang meleleh. Dengan lelehan lilin yang memenuhi hampir separuh telapak tangannya yang keriput, perempuan tua itu justru menarik senyum. Seperti menyeringai langsung ke wajah Hani

apa apaan lukisan itu, kenapa bulu kudukku jadi meremang begini, batin Hani

"Baiklah Hani ,saya menerimamu untuk bekerja di sini , berapa gaji yang kamu inginkan ?"

Wanita itu sudah selesai membaca riwayat hidup Hani dan menaruhnya di lemari besi di belakangnya.

"Ah,terima kasih. Saya siap digaji berapapun bu"

Ada rasa senang bercampur aneh menghinggapi benak Hani, bukankah ini terlalu mudah? Bahkan aku belum melakukan tes apapun?

Tapi, tak masalah yang penting saat ini aku sudah mendapatkan pekerjaan

"Okey,apa segini cukup untuk gaji setiap bulannya?" Wanita itu menuliskan nominal di secarik kertas kuning kecil yang disobeknya

Hani terkejut membaca angka yang tertera disana

Sepuluh juta untuk gaji pertama untuk orang yang tidak punya pengalaman sepertiku

"Apa kamu bisa mulai bekerja hari ini?"

" Ya bu saya siap , trrima kasih"

Wanita itu memencet satu nomer angka yang tehubung dengan orang lain di gedung ini,

"Anak buah barumu sedang ada di ruanganku,bagaimana? Hmmmhhh...kamu akan suka, Dia sesuai kriteriamu"

🌕🌕🌕🌕

sesosok tubuh muncul tiba-tiba dari sebelah kanan Hani. membuat Hani nyaris terlonjak dari duduknya

kapan perempuan ini ada disini?

aku bahkan tak mendengar suara pintu digeser...

"merlyn , dia Hani karyawan baru kita di kantor ini. bagaimana?"

Hani menulan ludahnya menahan gemetar di tangannya saat wanita bernama merlyn itu mengajaknya berjabat tangan

merlyn, ada aura misterius yang Hani tangkap pada wanita ini . Rambutnya berwarna merah darah tergerai sampai di atas pinggulnya. kedua alisnya yang tebal nampak menyatu sempurna. relung matanya berwarna hitam seperti kolam hitam yang tak berdasar . ia memakai gaun selutut berwarna perak dengan pita yang diikat di belakangnya.

"ikutlah Hani, Merlyn ini manager kamu sekarang, kalau kinerjamu bagus , Merlyn akan mengangkat posisimu menjadi asistennya"

"terima kasih Sarah.sepertinya Hani akan jadi staffku yang berguna" ucap Merlyn pamit meninggalkan ruangan dengan Hani yang mengikutinya di belakang

mereka berjalan menuju lantai di atasnya menggunakan anak tangga yang melingkar tanpa pegangan tangan di sisi kanannya. Hani mendekatkan tubuhnya berdempetan ke dinding. meski tangga-tangga ini cukup lebar dan bisa di naiki 4 orang jika melangkahkankan kaki berdampingan tetap saja Hani tak habis pikir. kenapa tidak ada pembatas untuk keamanan. bagaimana kalau secara tak sengaja ada seseorang yang jatuh ke bawah

mereka sampai di lantai dua, lalu berjalan lagi menaiki tangga-tangga yang keadaanya sama seperti yang tadi dilaluinya. tanpa pegangan tangan di sisinya ,membuat rasa penasaran Hani tak tertahan

"maaf bu, apa tidak ada lift di kantor ini?"

"apa kamu tidak bisa melihatnya Hani? kami baru saja mulai membangunnya" ucap Merlyn sedikit marah

lift ? dimana?

wanita ini pasti sudah gila ?