"Mungkin ini kesempatan aku untuk minta maaf sama dia, aduuh tapi rasa nya malu banget" gumam ega
Beberapa lama mereka terdiam, beberapa kali mereka saling pandang ingin mengucapkan sesuatu tapi seperti begitu berat, mereka jadi salah tingkah sendiri.
"Hhmmmm,,, ga ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu" kata ama
"Ohh ya apa? Aku juga, ada yang ingin aku sampaikan ke kamu" kata ega
"Ohhh ya sudah kamu duluan saja yang ngomong" kata ama
Nggak lah, kamu duluan aja yang ngomong"jawab ega
Karena semakin siang, otomatis banyak siswa yang sudah datang dan memarkirkan motor mereka, setiap ada siswa yang ingin parkir selalu terlihat terkejut dengan keberadaan ega dan ama di tempat itu, membuat ega tidak enak hati.
"Tapi ma, kayak nya disini bukan tempat yang tepat untuk ngobrol deh, aku nggak enak sama siswa yang lain" kata ega
"Iya sih, kamu bener juga aku kira cuma aku yang ngerasa begitu" jawab ama sambil tersenyum
"Ya sudah nanti saja,kalau istirahat kita ngobrol lagi" kata ega
"Agh bener? Eee maksud ku, oke" jawab ama terlihat gugup
Ega melihat ama yang seperti itu menjadi tersenyum sambil melirik ama yang salah tingkah.
"Ya sudah aku masuk kelas dulu ya" jawab ega
"Iya, hati hati" jawab ama
"Iya, tenang saja nggak akan jatoh lagi kok" jawab ega sambil tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan ama yang masih di parkiran.
Beberapa siswa seperti melihat ke arah ega dengan wajah sedikit aneh, mereka sekilas seperti sedang menggunjingnya. Tapi ega tidak perduli dia tetap berjalan santai menuju kelas nya.
Baru saja ia meletakkan tas nya diatas meja, hesti sudah menghampiri nya.
"Ga, tadi kalian ngobrol apa aja?" tanya hesti sambil cengar cengir
"Nggak ngobrol apa apa"jawab ega
" Hah, masak sih padahal sudah aku tinggal supaya kalian lebih leluasa ngobrol, gimana sih kamu aku kira sudah minta maaf sama dia"kata hesti
"Hehehe" ega hanya tertawa
"Aku malu hes, nanti aja lah kalau nggak ada orang tadi di parkiran banyak orang" jawab ega
"Hmmmm" kata hesti dengan wajah kecewa
Bel masuk kelas membuat mereka berhenti membahas ama.
***
Istirahat pertama sudah terdengar semua siswa menutup buku dan guru meninggalkan kelas
"Hes, ke kantin yuk" kata ega mengajak hesti.
"Bentar bentar, tunggu aku" jawab hesti
"Masih ngapain sih hes?" tanya ega
"Kayak nya hp ku ketinggalan deh ga, nggak ada nih di tas"jawab hesti
" Gimana sih kok bisa ketinggalan" kata ega
"Semoga aja beneran ketinggalan di kost" kata hesti
"Emang kamu kemana saja?" kata ega
"Nggak kemana mana" jawab hesti
"Ya berarti di kost lah, kan kamu nggak pergi kemana mana" jawab ega
"Oo iya ya" jawab hesti
Ega menggelengkan kepala nya heran dengan sahabat nya yang pelupa itu.
"Ya sudah yuk, keburu masuk nanti" kata ega
Mereka segera ke kantin sebelum jam istirahat selesai.
Ega dan hesti segera memesan es dan mie instan, mereka segera mencari tempat duduk, tapi semua penuh tidak ada kursi lagi.
"Ga, duduk sini saja, ini ada kursi yang kosong" teriak seseorang di pojok kantin
Ega menoleh ke arah itu,
"Wah, ada ama ga" kata hesti
Ternyata yang menawari nya duduk adalah ama.
"Tidak ada tempat duduk lain ga, kita kesana saja yuk" ajak hesti
Ega masih terdiam, dia merasa canggung jika harus duduk semeja dengan ama.
Tapi akhirnya dia tetap memenuhi ajakan ama, karena memang tidak ada kursi yang kosong.
Ega mendekati kursi itu dengan sedikit keraguan, namun dengan cepat hesti menarik tangan nya, karena di kursi itu ada ilham dan beberapa teman sekelas ama juga.
Hesti dan ilham sudah biasa dan mereka ngobrol dengan akbrab, sedangkan ega masih terlihat kaku dan canggung.
Tak lama pesanan ega dan hesti telah datang, mereka segera makan.
Hesti dengan cepat melahap makanan di depannya.
"Yuk ham, kata nya mau ke koperasi" ajak hesti kepada ilham
Ilham segera beranjak dari tempat duduk nya.
"Eh, kalian mau kemana tungguin aku" teriak ega menghentikan mereka
"Ga, kita duluan ya mau beli buku di koperasi" jawab hesti sambil berlari pergi dari kantin
"Aduh, pasti hesti sengaja deh ninggalin aku sendiri" gumam ega
"Ma, kita duluan ya" kata teman sekelas ama
"Iya" jawab ama ramah
"Aduh malah ditinggal sendirian" gumam ega dengan ekspresi wajah yang teramat gugup
"Sudah, tidak usah tergesa gesa makan nya, aku tungguin kok" kata ama
"Hehehe" ega hanya tertawa lirih menjawab ama yang berusaha menenangkannya.
Ega segera menghabiskan makanannya,
"Ehh mungkin ini saat yang tepat untuk aku meminta maaf sama dia" gumam ega
"Ga, aku pengen ngomong ke kamu"kata ama membuka percakapan
" Hah,mau ngomong apa ma?"tanya ega
"Ga, Sebenarnya aku masih kepikiran tentang rasyid, aku belum lega jika belum cerita yang sebenarnya sama kamu" kata ama
Ega menghentikan makannya, ia terdiam mendengarkan penjelasan ama
"Ga, jauh sebelum kami mengenal kamu, kami sudah punya masalah sejak dulu. Aku, rasyid dan gunawan dulu satu sekolah bahkan satu kelas, rasyid dan gunawan terlibat jual beli kertas jawaban ujian, saat ketahuan wali kelas mereka berkelit dengan menjadikan aku sebagai kambing hitam, tapi untunglah semua bukti dan saksi menyatakan bahwa aku tidak terlibat, akhirnya mereka dihukum dengan tidak naik kelas, dan selama itu pula mereka menjadi dendam dengan ku, aku sengaja meminta ilham selalu mengawasi setiap gerak gerik nya dengan kamu, karena aku tahu dia bukanlah orang baik, meski aku sendiri juga bukanlah orang yang baik, jadi aku minta maaf ya ga, pernah membuat kamu marah dan salah paham sama aku" terang ama menjelaskan
Ega menghela nafas nya panjang sambil memejamkan mata nya sekejap.
"Iya aku tahu itu, aku sudah mencari tahu permasalahan kalian dari temen sekelas ku, umi juga tetangga kalian kan, dia yang menjelaskan semua nya padaku, saat kamu memberitahuku waktu itu, karena masih penasaran aku sengaja tanya umi tentang kebenaran nya, justru sekarang aku mau minta maaf ke kamu atas semua kata kata kasar ku dan sikap judes ku ke kamu selama ini" jelas ega
Ama terpaku mendengar penjelasan ega, wajahnya terlihat lega.
"Ehhhh,, ternyata kamu sudah tahu, aku jadi lega karena kamu sudah tidak marah lagi padaku" kata ama
Ega pun terlihat memberikan senyum manisnya dengan keberanian ama yang mau menjelaskan semua nya kepada nya.
Mereka terlihat malu dan salah tingkah karena sudah saling terbuka mengungkapkan keluhan mereka.
"Ya sudah mulai sekarang kita sudah tidak salah paham lagi kan? Bisa mulai dari awal lagi pertemanan kita ini?" tanya ama
"Ok" jawab ega singkat sambil tersenyum
Ama mengulurkan tangan nya tanda perdamaian, ega pun segera membalas jabat tangan itu tanpa ragu.
"Tunggu deh, aku masih punya pertanyaan yang banyak banget ke kamu dan harus kamu jawab" kata ega mulai mengawali percakapan sebagai teman
"Apaan?" tanya ama penasaran
"Coba deh kamu jelasin dari mana kamu tahu kalau waktu itu motor aku di bawa sama temen kamu" kata ega
"Yaaa,, kebetulan aja pas aku ke kantin lihat motor kamu" jawab ama singkat terlihat kebingungan mencari jawaban
"Oohhh kebetulan?!" jawab ega
"Terus ngapain pakek berantem segala?" tanya ega lagi