Duduk di bangku penumpang, Yetta Astir tak bisa menahan diri lagi dan bertanya kepada Basil Jaak, "Kenapa kamu menarikku pergi seperti itu? Bagaimana jika Baird terus menggangguku?"
Basil Jaak menggelengkan kepala dan berkata, "Jangan khawatir, jika dia memiliki akal, dia pasti tidak akan mengganggumu lagi."
Basil Jaak telah melepaskan lima tembakan dari jarak seratus langkah, tidak hanya mengenai sasaran setiap kali tetapi juga menembus pusat sasaran, menghasilkan sebuah lubang peluru pada seluruh sasaran.
"Ding ding..." telepon Basil Jaak berdering.
Basil Jaak mengeluarkan ponselnya dan melihat nama Xenia Wendleton di layar. "Biarkan aku mengangkat telepon ini."
"Basil Jaak, kamu sedang berada di Beji, kan?" Xenia bertanya.
Basil Jaak menjawab, "Bagaimana kamu tahu?"
"Fiona bilang padaku!" Xenia melanjutkan, "Basil Jaak, apa kamu senggang malam ini? Jika iya, temani aku ke sebuah pesta."
Basil Jaak berpikir sejenak sebelum menjawab, "Baik, hubungi aku saat waktunya tiba!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com