Baru saja Basil Jaak duduk kembali di tempat duduknya, pandangan merendahkan Fenny Marshall mengambang ke arahnya.
"Pamer lagi, puas sekarang?" Fanny Marshall mendelik dan mengeluh.
"Tenang, itu tidak akan mempengaruhi misi." Basil Jaak melambaikan tangan, bersandar di kursinya dan melanjutkan tidurnya. Dia terlihat begitu nyaman sehingga Fenny Marshall hanya bisa mengertakkan gigi karena frustrasi.
Misi saat ini adalah untuk mengawal seorang ilmuwan peneliti yang diduga menyelewengkan dana publik dari Makau, dan memastikan semua dokumennya juga dibawa kembali tanpa cacat.
Satu jam kemudian, pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Macau.
Fenny Marshall memakai kacamata hitamnya dan meninggalkan kursi untuk berjalan pergi tanpa memperdulikan Basil Jaak. Dia masih marah karena tingkahnya.
Dengan goyangan kepala yang tidak berdaya, Basil Jaak hendak mengikutinya ketika pramugari dari pesawat mendekatinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com