"Ada kabar apa?" Adler duduk menyilang kaki.
"Nomor ponsel itu terdaftar di daerah Munchen juga. Atas nama Thompson Bacher."
"Jadi, ada kemungkinan besar Genna berada di kota yang sama? Apa mungkin mereka ke desa yang agak terpencil, sehingga susah signal?" Adler bertanya beruntun.
"Sudah coba menghubungi lagi?"
"Tentu saja. Selama ini, aku berharap ada petunjuk. Ketika petunjuk itu datang, tentu aku harus mengejarnya, Vic."
Victor menarik laci dan mengeluarkan sehelai kertas yang berisi tulisan. "Ini alamat kediaman Thompson Bacher. Kau bisa menemuinya."
Mata Adler berbinar-binar melihat tulisan itu. "Terima kasih, Vic. Kau yang terbaik, selalu."
"Kapan kau akan kembali? Biar aku pesan tiket."
Adler menyadari sesuatu. "Astaga, aku sudah berjanji untuk tinggal di sini selama seminggu. Tapi aku juga tak bisa menyia-nyiakan kesempatan untuk segera menemukan Genna."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com