webnovel

Trying to rewrite in the world of novels

[Upload satu bab setiap hari] Bercerita tentang seorang penulis novel yang di kirim ke dunia novel buatannya sendiri, setelah membaca email yang berisikan tantangan (yang sebenarnya di awali sebagai sebuah permintaan) dari seorang pembaca novelnya, untuk melanjutkan novel buatannya [only one]......yah, dari sini kita sudah melihat betapa buruk penamaannya. tapi mari kita lupakan itu, dan kembali ke topik pembicaraan. — permisi tuan penulis apakah kamu bisa melanjutkan novelmu yang berjudul [only one]? —tidak... Satu bulan kemudian.. —bolehkah aku memintamu untuk menuliskan ulang novel [only one]? —tidak... satu bulan kemudian.. —apakah kau sudah berniat melanjutkan novel [only one]? —tidak... hal itu terus berlanjut hingga beberapa bulan, sampai suatu saat karena sudah cukup muak, sang penulis pun menjawab pertanyaan itu tidak dengan sebuah penolakan melainkan sebuah saran —mengapa kau tidak me-remake ataupun menulis ulang cerita nya sendiri saja? —....itu ide yang bagus... tetapi aku hanyalah seorang pembaca yang tak mengerti cara menulis...tapi.... seperti nya aku memiliki ide bagus.. —baik... selama itu membuat mu puas..? sang penulis merasa lega bahwa dia Tidak lagi harus berurusan dengan fans yang merepotkan itu lagi. tapi dengan cepat rasa lega itu musnah. —tapi mungkin aku membutuhkan sedikit bantuan mu tuan.. —... terimakasih tapi aku tidak tertarik sama sekali.. tanpa pengetahuan si penulis dia sudah terseret ombak...

MRVallet · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
7 Chs

05. Permulaan

————

Catatan penulis.

Halo semuanya Mrvallet di sini~

Kalian tau?, aku telah mengkoreksi nilai mata uang di dunia ini, di chapter sebelumnya. mungkin 20.000 dolar itu memang banyak, tapi aku memutuskan untuk membuat nya lebih besar lagi mengingat fakta bahwa aku akan terus memasukkan barang dengan harga yang gila-gilaan ke dalam cerita.

Dan juga, bukankah 20.000 dolar terlalu sedikit untuk barang antik yang di incar oleh banyak orang?, jadi aku sudah mengkoreksi harganya di chapter sebelumnya, jika kalian merasa bahwa itu masih kurang, tolong tinggalkan beberapa komentar dan saran agar aku bisa mengkoreksinya lagi.

Jujur, hal paling sulit dalam melakukan world building adalah menentukan saat kau harus menentukan nilai mata uang yang akan digunakan, yah..aku bisa saja menggunakan hal-hal seperti koin emas atau rupiah... tetapi yang aku inginkan adalah sebuah tantangan!!.

Baiklah, terimakasih atas waktunya~

— By Mrvallet

Catatan penulis berakhir.

————

Saat aku sedang berada di distrik perbelanjaan di kota Tairen. kota Tairen adalah sebuah kota industri, meski begitu tempat perbelanjaan di kota ini tidaklah terkenal.

Kebanyakan hasil dari industri di kota ini akan di ekspor ke luar kota, dan juga bahan-bahan mentah yang di dapat dari kota-kota lain akan langsung di produksi dan di ekspor lagi ke kota-kota lain. hal itulah yang membuat distrik perbelanjaan di kota ini tidak terlalu terkenal di kalangan para pahlawan, meskipun tempat ini adalah salah satu kota yang menghasilkan banyak produk-produk unggulan, mulai dari senjata yang paling murah sampai yang paling mahal, pada akhirnya itu hanya akan di ekspor ke kota lain..

' Yah.. meskipun tidak terkenal, ini masih pada skala besar, meskipun aku tidak dapat melihat adanya toko senjata di sini. '

Aku terus berjalan ke arah yang di tunjukkan oleh peta di handphoneku. saat aku sampai pada lokasi yang di tunjuk, aku menoleh ke arah kiri dan melihat sebuah toko barang antik yang memiliki sepasang kaca besar di sebelah kanan dan kiri pintu masuknya. yang membuat bagian dalam toko terlihat.

— Ting!!

Suara bel pintu terdengar saat Aku masuk kedalam toko, saat masuk kedalam aku dapat melihat terdapat banyak sekali barang-barang antik di rak yang tersusun rapih dan beberapa dari mereka di gantung di dinding.

" Apa kau ingin membeli barang-barang antik itu?"

" Tidak, aku kesini untuk menjual beberapa barang antik peninggalan kedua orang tuaku. "

Saat aku sedang melihat barang-barang antik, pemilik toko datang untuk menanyakan apa yang ingin aku beli. tapi aku segera menggelengkan kepalaku, dan langsung menyatakan maksud dari kedatanganku.

Pemilik toko itu memiliki sedikit keriput di wajah bagian mata nya, dengan rambut hitam yang sudah mulai ada uban yang terlihat. badan nya cukup berisi, dia juga memiliki sepasang mata hitam dengan alis tebal yang terlihat santai.

' Dia terlihat seperti orang yang ramah '

" HMm... menjual barang antik?, barang antik peninggalan orang tua mu? "

" Ya "

" Apa itu tidak masalah?. maksudku.. bukankah orang tua mu bermaksud menitipkan barang itu kepada mu? "

" tidak.. itu tidak apa-apa, orang tua ku memberikan barang-barang ini untuk aku gunakan. bahkan jika aku tidak menggunakannya, barang itu pada akhirnya akan di ambil semua oleh para penagih hutang. "

Si pemilik toko sepertinya sedikit tidak senang dengan jawabanku, tapi mau bagaimana lagi, ini adalah cara paling cepat dan mudah yang bisa aku pikirkan. maksudku.. Aku bahkan sudah tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan ku untuk Minggu depan.

Tentu saja aku tidak berniat akan menjual semua barang itu ke toko ini. aku berniat akan melelang sisanya ke rumah lelang, itu jauh lebih menguntungkan bagiku. jika saja Febrian lama tidak menandatangani kontrak aneh dengan orang-orang itu, mungkin aku hanya akan menjual perhiasan-perhiasan nya saja.

' Tidak peduli bagaimana aku melihatnya, aku tidak melihat ada untungnya bila aku menyimpan barang-barang itu. dan jika aku masih menyimpan nya, akan ada kemungkinan besar bahwa orang-orang itu akan terus mengejar ku, meski aku telah membayar hutang pada mereka. itu terlalu merepotkan '

Alasan kenapa aku menjual barang-barang itu sekarang adalah karena aku membutuhkan uang itu sekarang juga. jika aku memiliki lebih banyak waktu, aku pasti akan memasukkannya ke dalam rumah lelang.

" Haa.. terserah kau saja "

Dengan expresi tidak senang, pemilik toko berbalik ke arah belakang dan menuju meja kasir. sepertinya pemilik toko itu tidak terlalu suka dengan Febrian.

Yahh.. itu bisa di mengerti, dari sudut pandang si pemilik toko, Febrian terlihat seperti seorang anak yang berusaha menggunakan harta warisan orang tuanya untuk bermain judi, dia telah melihat banyak anak yang datang ke toko nya untuk tujuan itu. jadi dia hanya bisa menghela nafas.

" Keluarkan barang yang ingin kau jual di sini. "

" Baik "

Aku meletakkan barang-barang antik yang sudah aku siapkan ke atas meja, di sana terdapat sebuah guci yang terlihat tua, sebuah kotak musik, jam tangan dan masih banyak lagi.

" Sudah semua nya? "

" Ya... "

Si pemilik toko mulai mengecek barang antik yang aku bawa satu persatu, semua nya di lakukan dengan sangat lambat dan perlahan.

...Itu terasa canggung, jadi aku mengambil inisiatif untuk membual tentang hal-hal yang mungkin akan di lakukan oleh Febrian sebelumnya.

" Eheum..Eheum..Kau tau?, aku memiliki seorang adik perempuan yang sangat cantik, dia baru saja mendaftar ke sebuah sekolah pahlawan di kota Holjer. tapi.. tak lama setelah itu kedua orang tua kami meninggal karena kecelakaan.. "

Saat aku melihat ke arah pemilik toko, dia terlihat sedikit tertarik dengan ceritaku, sejujurnya aku tidak berharap dia akan memperhatikan, jadi.. saat dia menunjukkan ketertarikan tentang ceritaku, aku terus melanjutkan.

" Jadi.. karena hal ini, aku berfikir untuk... "

" Hei nak..."

" HMm? "

Saat aku ingin melanjutkan ceritaku, si pemilik toko memanggilku dengan expresi kesal pada wajah keriputnya.

" Jangan kau coba-coba untuk melakukan hal itu.. "

' Hah? ' Saat dia berkata seperti itu, otak ku segera melihat banyak kemungkinan tentang situasi yang sedang aku hadapi ini.tetapi karena kebiasaan buruk ku, butuh waktu lama untuk memproses semua kemungkinan yang ada ke dalam kesadaran ku.

Jadi tanpa sadar aku bertanya kepada si pemilik toko.

" Apa maksudmu pak? "

" Jangan berpura-pura bodoh!!, aku tau bahwa kau berencana menjual adikmu kepada para penagih hutang itu kan? "

' Ah!! ' sekarang aku mengerti maksud dari situasi ini. sepertinya pemilik toko ini mengira aku akan menjual adik ku kepada rentenir!!

Meski aku telah mengerti situasinya, tubuhku tidak mau mendengarkan ku, dan aku mulai kehilangan kendali atas tubuhku.

Aku mulai berbicara dengan nada marah dan berteriak kepada si pemilik toko.

" Apa?, aku bermaksud menjual adikku!!?, adikku yang sangat berharga dan aku sayangi!!?, terlebih lagi kau bilang aku akan menjualnya kepada rentenir itu kau bilang!!? "

" Eh..? "

Aku cukup kaget dengan situasi ini, tetapi sepertinya pemilik toko itu lebih kaget dengan situasi ini.

————

Catatan penulis (lagi)

Eheum... Eheum.. bagaimana?, apa tulisan ku sudah cukup membaik?

Yaa.. meskipun masih ada yang kurang, tapi kurasa ini sudah cukup bagus?

Tolong tinggalkan beberapa pendapat kalian..

Baiklah, cukup sampai di situ dulu. dan terimakasih atas waktunya

—By Mrvallet

Catatan penulis berakhir