webnovel

Truth and Justice

Vino hanya berdiri menyender pada salah satu pohon besar yang berada di situ, sambil tangan nya berada di saku celana seragam nya. aku terus menatap vino, berharap dia mau berbicara apapun itu. setidak nya aku sudah mengatakan apa yang selama ini ingin kau kata kan pada nya, walau pun belum semua nya, tapi itu sudah cukup membuat ku merasa tenang.           Aku menantikan saat saat vino, mengeluar kan suara nya. aku ingin mendegar kan apa pun yang keluar dari mulut nya. hingga akhir nya dia mengeluarkan suara nya kembali.           "apa gue ngak salah denger? Kalian selalu ada buat gue? Selalu ada? Ahahhahha" vino tertawa cukup keras yang lantas membuat ku bingung.           "kalau memang kalian selalu ada buat gue, gue mau tanya sama lo. sewaktu gue ngalamin kejadian tiga tahun lalu, kalian semua kemana aja hah? saat gue butuh lo dan bokap nyokap, apa lo ada buat gue? Saat gue minta tolong sama kalian, apa lo dan bokap nyokap ada buat gue? Kalian malah nyuruh orang buat bungkam semua nya kan? Kalian malah nyuruh orang buat nyelesaiin semua masalah ini, tanpa ngebolehin gue buat ketemu sama mereka. Gue emang minta bantuin kalian buat nyelesaiin masalah gue waktu itu, tapi gue mau nya lo sama bokap nyokap yang bantú gue, bukan malah orang lain. Dan gue ngak  pernah berharap kalau kalian bakal bantuin gue dengan cara yang menjijikkan seperti itu. paham lo" ucap vino penuh amarah.         Seperti nya ada begitu banyak rasa sakit yang dia pendam selama ini. Aku merasa bersalah saat mengingat kejadian itu, dan karena itu lah semua hubungan keluarga kami yang selama ini baik baik saja menjadi hancur seketika. Namun andai saja vino mau mendengar kan alasan kami melakukan itu semua, namun dia tidak pernah mau mendengar penjelasan apapun dari ku dan juga yang lain nya. vino sangat sulit untuk menerima kejadian itu. kejadian yang tentu nya sangat menyakit kan bagi nya dan bahkan untuk kami semua.         "tapi lo harus denger dulu alasan gue sama bokap nyokap ngelakuin itu vin. Kita ngak ada maksud buat lakuin itu. kita hanya ingin nyelamatin banyak orang. Lo harus tau itu vin" ucap ku tetap berusaha memberi penjelasan pada vino.         "nyelamatin banyak orang? Bukan nya itu hanya untuk nyelamatin karir bokap dan nama baik keluarga? Makanya kalian rela ngorbanin orang lain dan memutar balikan fakta?" ucap vino yang tetap pada pendirian nya dan tetap teguh pada apa yang dia pikir selama ini.        

Mega_sari · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
179 Chs

PART 1

"jika seseorang menjadi baik karena takut, mendapat hukuman atau mengharapkan hadiah, maka mereka berada dalam penyesalan yang besar."

......….**********************************

"AKU PERNAH BERPIKIR BAHWA AKU HIDUP ATAS JERIH PAYAH BANYAK ORANG DAN AKU HARUS SUNGGUH SUNGGUH BERUSAHA UNTUK MEMBALAS DENGAN SETIMPAL" itulah yang selalu dikatakan gadis yang saat ini sedang berdiri di hadapanku, gadis yang beberapa tahun lalu, oh tidak mungkin sudah beberapa puluh tahun lalu, aku gendong, dan aku latih untuk berbicara dan juga berjalan. Tapi lihat lah dia sekarang, dia begitu cantik dan juga sanhgat mandiri, walaupun dia gadis yang sangat pembangkang. Dan untuk kata kata yang menjadi motto nya jangan pernah berpikir bahwa itu dia artikan sebagai hal yang baik, ada satu hal yang perlu kalian camkan, hidup atas jerih payah dan harus sungguh sungguh berusaha untuk membalas dengan setimpal, apa yang kalian pkirkan dengan kata kata itu? Hal yang baik? Aku harap demikian.

"apa kau serius ingin kembali kesana? Pikirkan baik baik apa yang akan terjadi padamu jika kau kembali kesana" tanya ku padanya, dan saat itu juga dia langsung menatapku dengan tatapan devil nya, ya itu sudah mmenjadi ciri khas anak ini.

"aku akan tetap pergi, kau tidak perlu khawatir, aku tidak ingin menjadi seorang pengecut yang terus bersembunyi seperti ini"

"oh ya, aku pernah menbaca sebuah buku beberapa waktu lalu, dank au tau apa isinya? Isinya menjelaskan tentang bagaimana cara agar menjadi seseorang yang baik dan juga berguna, bukan kah kau pernah mengatakan bahwa aku harus jadi anak yang baik?" dia bertanya sambil menataapku, ada senyuman yang pasti membuat semua orang takut melihatnya, aku hanya bisa menundukkan kepalaku.

"mau kuberitahu part mana yang paling kusuka dari buku itu?" aku menunddukan kepalaku lagi

"baiklah, ada satu part yang sangat aku sukai, dan aku rasa ini cocok untuk beberapa orang yang ada disini, ataupun yang akan datang ketempat ini" dia tersenyum yang aku sendiri bingung apa maksud senyuman nya itu.

"selamat pagi anna" sapa gadis bernama Katherine ini, dia cukup akrab dengan kami, dan dia juga sudah menganggap rumah ini sebagai rumah nya sendiri.

"dan kau karin, apa kau akan pergi sekarang? Aku akan mengantarmu kebandara, dan jaga dirimu disana, aku harap kau bertemu dengan orang yang kau cari" aku langsung menatap nya dengan menahan marahku, sedangkan Karin hanya tersenyum.

"pastinya aku akan menemukan mereka, karna itu tujuaan ku kembali ke tempat itu. Kau tidak perlu khawatir akan hal itu Katherine." Ucapnya dengan nada sinis, mereka memang selalu seperti ini, bicara satu sama lain dengan nada dingin, itu karna kesalahan di masa lalu, yang membuat Karin, belum bisa memaafkan Katherine hingga saat ini.

" oh ya anna, apa kau masih ingat perkataan ku yang tadi tentang part dalam buku yang aku baca?"

"iya, kau belum sempat memberitahukan nya padaku" jawabku padanya

"part yang paling ku suka adalah saat ada kalimat ini, jika seseorang menjadi baik karena takut, mendapat hukuman atau mengharapkan hadiah, maka mereka berada dalam penyesalan yang besar."

"wahhh… kata kata mu sangat bagus, kau memang sangat memiliki bakat khusus untuk menjatuhkan orang lain hanya dengan kata kata mu" sambung Katherine saat Karin mengucapkan perkataan nya

"aku tak punya bakat khusus. Aku hanya dipenuhi hasrat akan rasa penasaran terhadap pribadi seseorang" ucap Karin, dan akiu semakin tau bahwa pembicaraan ini sudah semakin panas

"sudah lah, bukankah kau harus berangkat sekarang Karin? Semua barang barang mu sudah berada di dalam mobil"

"baiklah kita berangkat sekarang" ucap Karin

"baiklah, ayo kita berangkat" ucap Katherine yang langsung mendapat tatapan devil Karin, namun ia tetap tak peduli, ia melanjutkan langkah nya menuju mobil. Mereka selalu seperti ini, seakan mereka berdua adalah musuh bebuyutan yang siap menghunuskan pedangnhya untuk saling membunuh satu smaa lain. Namun disisi lain, aku tau bahwa mereka masih memiliki rasa kepedulian satu sama lain. Hal itu hanya ditutuupi oleh rasa gengsi yang dimiliki oleh kedua nya.

Sekitar lima belas menit dalam perjalanan, akhirnya kami tiba bandara. Anna sudah selesai check in tiket untuk Karin, dan kini mereka sedang berada di ruang tunggu higga suara petugas bandara terdengar untuk memanggil para penumpang pesawat yang akan melakukan penerbangan.

Karin....

Katherine memanggil Karin, dan kami menemui Karin, entah apa yang akan anak gadis ini katakana sekarang.

"hati hati, jaga dirimu baik baik, jangan lupa untuk makan, ohh ya jangan berpikir jika aku mengatakan ini karena aku peduli padamu, kau salah, aku hanya ingin dianggap sebagai orang baik jika nantinya kau tidak akan kembali lagi kesini, tapi aku berharap kau akan kembali" dan setelah berkata seperti itu Katherine langsung memeluk Karin, dan Karin sepertinya sangat terkejut akan hal itu tapi dia tidak menolak seperti biasanya

"kau tidak perlu khawatir, aku pasti akan kembali dan akan membunuhmu, dan aku membiarkan mu memelukku itu hanya untuk kali ini saja, jadi jangan salah paham."

Mereka saling melepas pelukan nya, dan suasa menjadi sangat akward dan anna hanya bisa tersenyum melihat sikap kedua gadis yang sangat ia sayangi ini.

"dan kau anna, jaga kesehatan mu disini, jangan terlalu banyak bekerja" ucap Karin pada anna

"baik lah baiklah, sebaiknya kau segera pergi, jika tidak kau bisa ketinggalan pesawat, dan jika itu terjadi bisa bisa kau akan membunuh semua petugas di bandara ini" ucap anna mengejek Karin

"baiklah, aku berangkat dulu"

.........…..*

"apa kau merasa dia akan baik baik saja disana?" tanya anna pada Katherine saat mereka memandang punggung Karin yang semakin mengecil dan semakin lama semakin hilang.

"entahlah, tapi aku berharap dia akan baik baik saja, dan aku berharap dia akan menemukan apa yang dia cari"

"dan ya, mumpung majikan mu tidak ada disini, ada baiknya jika kau mencari pasangan, ini waktu yag sangat bagus unntukmu, aku tidak tega jika melihat mu harus jomblo seumur hidup" ucap Katherine mengejek anna

"apa kau sudah bosan hidup? Aku bisa mengubah gelar dokter mu menjadi almarhum saat ini juga" ucap anna dengan tatapan devil nya

"coba saja jika kau bisa" ucap Katherine sambil berlari menjauh dari anna. Sedangkan anna hanya bisa tersenyum, dia sudah terbiasa melihat nya seperti ini, baginya katherina dan Karin ada orang yang sama baik sikap, sifat dan juga perilaku. (sama aja sih ya wkwkwkwk).

Saat ini, Karin sudah berada di pesawat, banyak hal yang sedang dia pikirkkan saat ini. Disatu sisi negara ini adalah negara yang menjadi tempatt nya untuk menghabiskan waktu sejak ia umur 8 tahun hingga saat ini, namun disisi lain dia juga harus mencari sesuatu yang ada di tempat lain. Tempat dimana dulu ia menghadapi masa masa paling menakutkan, masa paling menyedihkan dalam hidup nya. Dan ia tidak tahu apakah masa masa itu akan terulang lagi saat ini. Ia masih memikirkan nya.