Suara musik berhenti mengalun, dan lagi lagi sama seperti tadi, ku dengar vino memanggil nama ku.
"Karin, kamu nangis aja, jangan di tahan, makin sakit kalo kamu tahan rin" ucap vino. Dia beranjak dari bangku dan berdiri di dekat ku. Dia membelai wajah ku, dan menghapus air mata ku, yang masih tidak mau berhenti. Lalu dia kembali membekap ku ke dalam pelukan nya.
"Gimana? Udah merasa lebih tenang?" aku mengganguk pelan.
"Makasih ya vin, kamu udah buat aku lebih tenang. Maaf kalo aku malah nangis di pelukan kamu." ucap ku pada vino. Vino perlahan melepas pelukan nya, begitu juga dengan ku.
"Kamu ngak perlu minta maaf" kata vino.
"Aku udah bilang, ngak papa kalau kamu nangis. Tapi jangan lama lama ya" goda vino.
Aku langsung terisak kembali. Sedang kan vino hanya berdiri diam di samping ku, tidak tahu harus berbuat apa. Sesekali tangan nya mengusap kepala ku untuk menenang kan ku.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com