webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
406 Chs

TUJUH PULUH LIMA

"Elise.." Arsen mendesah, menghela napas sesaat "Aku tahu kau berbohong, aku bodoh karena sudah begitu saja meninggalkanmu dengan mengabulkan permintaan orang tuaku untuk menikahi Nala. Aku seolah baru menyadari arti hadirmu dalam hidupku aku mencetaimu Elise. hanya kau." Tatapan Arsen lemah tidak berdaya.

"Sekarang kau baru menyadari itu?" sergah Elise tidak percaya "Sudah terlambat Arsen."

"Aku tidak bisa berhenti mencintaimu. Elise. apa lagi sampai melupakanmu." Gumam Arsen putus asa.

Elise terdiam menatap wajah Arsen dengan wajah datar. Tidak ada senyum di wajahnya. Tubuhnya sama sekali tidak bergerak. Suasana kembali hening. Kembali terdengar helaan napas berat dan hembuskan angin malam yang begitu menusuk kulit.

"Aku tahu harapan ini hanya sia-sia. Aku tahu keadaan tidak bisa berubah. Tapi.."Arsen menarik apas dalam "Bisakah kau memberiku kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com