webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
406 Chs

TIGA RATUS SEMBILAN PULUH EMPAT

Elise sedikit melirik ke arah Wahyu "Cepat sekali? Biasanya Axel tidak akan melepaskan calon penyiksaannya begitu saja?" kata Elise santai.

Wahyu mengerut kening kenapa semua orang berkata dengan kosa kata yang sama tentang Axel apakah dia benar-benar semengerikan itu?

"Dia pergi?" jawab Wahyu dan duduk di kursi samping tempat tidur Elise.

Elise menoleh sekilas pada Wahyu saat iklan sudah berakhir dan dramanya yang di tontonnya sudah mulai tayang lagi.

"Pergi? Tidak biasanya dia pergi tanpa pamit padaku? Kau tidak mencarinya?"

"Jika aku tahu ke mana dia pergi maka tidak di sini aku saat ini!"

Elise terkekeh mendengar suara Wahyu yang sedikit kesal. "Kalau begitu kau hanya bisa menunggunya."

Wahyu merengut "Kenapa kalian menggambarkan Axel seperti dia seorang monster?"

"Dia bukan seperti monster! Tapi memang moster!" sahut Elise dengan nada penuh keyakinan "kau akan tahu nanti setelah beberapa hari bersamanya."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com