Denis melihat sekeliling kamar tidak ada tanda-tanda keekrasan dari perlawanan jika memang di culik, lagi pula mereka sudah mengatur pengamanan terbaik di rumah ini, bagaimana bisa orang asing masuk jika tidak ada pengkhianat di dalam rumah. Denis tidak pendek akal seperti Dion.
Denis melihat pintu terbuka menutu teras samping, ia melangkah dengan tergesa-gesa ketika melihat sosok yang di kenal tertidur di kursi rotan dengan balutan selimut seperti kepompong ia lahirnya menghela napas. Ia mendekat memeriksa Wahyu napasnya teratur benar laki-laki itu sedang tidur. Tapi kenapa tidur di luar kamar?
Dion yang baru menyusul segera berkata "Apakah dia di culik!"
Denis melotot "Doa mu tidak terkabul!" katanya ketus.
Dion meringis malu dan melihat sosok di kursi rotan yang tergulung selimut "Ini.. kenapa dia ada di luar? Bagaimana cara dia sampai di sini?" tanya Dion dengan tampang heran.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com