Di luar langit perlahan berubah gelap. Kamar Elise masih berantakan, gadis itu sekarang sudah tenang dan berbaring di atas ranjang, terlihat lelah. Jus yang di tinggalkan Arsen di atas meja juga sudah di minum meninggalkan gelas kosong di atas meja. Mata gadis itu masih basah berkedip perlahan tapi air mata masih membasahi pipinya. Elise tidak tahu kalau saat ini Arsen masih duduk di kamar mandi dengan wajah pucat menahan sakit. Malam itu terasa sangat panjang dan menyakitkan. Sunyi tanpa ada yang mengganggu sampai langit kembali terang.
Pagi harinya Arsen sedang membuat sarapan di dapur, dia sudah meminta Bik Yam untuk tidak perlu datang karena dia sendiri yang akan mengurus semua keperluan Elise. sedangkan Alea tidak perlu lagi bekerja dari rumah. Pagi itu hanya mereka berdua. Arsen hanya kembali ke apartemennya untuk mandi dan berganti pakaian dan secepat kilat dia kembali ke apartemen Elise takut kalau gadis itu bangun dia tidak akan melihat siapa pun di bersamanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com