webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
406 Chs

LIMA PULUH DUA

"Kau tahu? Betapa khawatirnya aku saat mendengar kecelakaan pesawat yang kau tumpangi saat itu? Aku hampir stres karena terus menerus memikirkan mu. Aku selalu menangisimu dan tidak bisa percaya begitu saja kalau berita di surat kabar itu adalah benar. Aku selalu berdoa kalau kau masih benar-benar hidup. Dan ternyata tuhan mendengarkan doa-doaku, kau tidak kenapa-kenapa dan aku bisa melihatmu lagi di sini. Tapi sekarang kau sudah bukan siapa-siapa lagi bagiku. Kau sudah menjadi milik orang lain, sahabatku. Orang yang akan menjadi pendamping hidupmu." Elise tidak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya. Kenyataannya ini begitu menyakitkan baginya.

"Dengarkan aku dulu Elise.. aku mohon.."

Elise menepis sebelah tangannya "Tidak ada yang perlu aku dengarkan lagi, Arsen. Maaf maksud ku Wisesa. Begitu bukan namamu sekarang? Semuanya sudah jelas.."

"Tidak, Elise. Banyak hal yang belum kau tahu tentang semua ini.." kata Arsen cepat.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com