webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
406 Chs

EMPAT PULUH DUA

Elise hanya menganggapi dengan senyuman tipis. Dia ingin menyeruput kembali es jeruknipis nutrisari nya ketika ponselnya berdering.

Arsen. Senyumnya pun mengembang setelah mengetahui siapa penelepon itu. "Halo, Arsen? Ada apa?" sapanya lembut setelah ponsel di tempelkan ke telinga "Iya, kau mau makan apa? Baiklah.. aku akan membelikannya untukmu. Sampai jumpa. Bye sayang.."

Nala mencibir setelah Elise menutup teleponnya. Sikap Elise kembali berbalik seratus delapan puluh derajat ke keadaan semula. seperti dia tidak marah lagi.

"Nala, ada apa dengan bibirmu? Jelek sekali.." ujarnya tersenyum.

Tepat sekali dugaannya. Nala menyeringai seperti tidak peduli dengan kata-kata Elise barusan "Elise sahabatku, jadi kapan kau akan memperkenalkan dia padaku?" Nala mengulangi pertanyaannya.

Elise masih tersenyum lesung pipinya semakin dalam. Dia menghela napas sejenak sebelum akhirnya menjawab "Tahun depan.." jawabnya mantap.

****

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com