webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
406 Chs

DUA RATUS LIMA BELAS

Elise berbaring malas di atas tempat tidur seperti ikan mati..gadis itu bahkan mengabaikan ponselnya yang berdering sejak tadi. Kakaknya juga sudah dua kali mengetuk pintu kamarnya memintanya untuk mengangkat teleponnya..taapi Elise mengabaikannya. Gadis itu berbaring menyamping.

"..Jadi sekarang kami harus memulai dari awal lagi?" Gumam Elise "Ini membingungkan apakah Wahyu sudah mengingat sesuatu.. Hmmm…" Elise menghela napas masih dalam mode bingung dan malas.

Ponselnya berdering lagi Elise mengerut kening. Ini hari Senin kenapa orang-orang sangat sibuk mengganggunya. Elise mendecak dan semakin bergelungnmenatap ke arah lemari buku. Matanya jatuh pada satu buku yang terlihat usang warna pun sudah memudar. Elise mendongak masih dalam posisi berbaring semakin lama dia melihatnya dia merasa buku ini terasa sangat familiar. Elise semakin penasaran, dia pun bangun dari posisi semula berjalan ke lemari buku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com