webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
406 Chs

DUA RATUS ENAM PULUH TUJUH

Wahyu menatap Elise ragu-ragu "Lalu, apa kalian mengobrol..?"

Elise mengangguk dengan wajah polos "Mmm.. dia bahkan masih mengingat ku dia juga bercerita kalau aku sangat terkenal di lembaga kursus saat itu, bahkan beberapa orang yang dari tempat kursus berenda sangat ingin melihatku.." kata Elise tanpa menyadari perubahan di wajah Wahyu. Gadis itu terus bicara tanpa henti.

Wahyu mengerucutkan bibirnya rapat, bagaimana bisa elang sampai di sana, Wahyu takut karena tutornya yang satu itu benar-benar sama sepertinya, bahkan menyukai orang yang sama Wahyu takut kalau elang akan mengaku pada Elise, tapi saat melihat ekspresi Elise Wahyu bisa menyimpulkan bahwa tidak ada apa pun yang terjadi di antara mereka.

"Dia bilang kalau aku sangat terkenal, apa kah benar? Kenapa aku tidak tahu apa-apa tentang itu.."

Wahyu menelan ludah gugup, kemudian mengangguk. Mata Elise terbelalak.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com