webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
406 Chs

DUA RATUS ENAM PULUH ENAM

Elise melambaikan tangannya pada Wahyu,tidak lupa mengingat kan laki-laki itu untuk hati-hati selama perjalanan. Wahyu menatap Elise "Elise.. Ayo kita jalan-jalan ke tempat di mana kita pertama kali jatuh cinta.."

Elise sedikit tertegun mendengar ajakan Wahyu tapi ia memang ingin pergi jalan-jalan. "Baik.. kapan kita pergi?"

"Besok? Bagaimana?"

"Mmm, kenapa terburu-buru?" Elise bingung.

Wahyu tersenyum tipis "Aku ingin mengumpulkan kenangan kita, selama di sana, lagi pula bukankah kau masih berhutang padaku?" Wahyu berkata dengan nada menggoda.

Elise terkekeh "Baik! Aku selalu ingat hutangku! Baiklah sekarang kau pulang, aku akan menelepon mu nanti setelah bicara dengan kedua kakakku.."

Wahyu mengangguk, dan bersiap-siap untuk perjalanan besok, meskipun ia belum menerima telepon keputusan dari Elise tapi ia tahu gadis itu tidak pernah mengecewakan nya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com