webnovel

Transmigrasi Menjadi Villain?

Bagas, menemukan dirinya berada di tempat yang dia tidak kenali lagi. karena dia sangat pemalas, dia tidak pikir panjang soal kejadian yang dia alami. di saat dia tidak sengaja melihat wajahnya di balik kaca... "bajingan! bukannya ini wajahnya si Revan Villain dari Film yang gue nonton semalam?!" saat menemukan dirinya berpindah ke tubuh seorang villain yang akan mati mengenaskan di tangan MC(Main Character) dari film itu, bagas memutuskan... -- Genre: Fantasy, Transport to Another World, Modern, Misunderstanding, System, Fanfic, Romance, Dungeon, Sword and Magic.

AL_Fucked · Anime et bandes dessinées
Pas assez d’évaluations
19 Chs

Transmigrasi --03--

Saat Revan Awakening, kekuatan yang dia dapat adalah... Demonic Power...

kekuatannya lah yang membuat jiwanya menjadi korup dan hitam...

semenjak mendapatkan kekuatan dari awakening, Revan menjadi lebih kejam dan sadis...

bahkan yang di pikirannya adalah membunuh semua yang menghalangi jalannya.

apa aku akan korup sama seperti Revan di dalam cerita atau...?

aku tidak memiliki kebencian terhadap mereka, dan juga sepertinya aku tidak di beri ingatan dari tubuh Revan itu sendiri... syukurlah.

karena Awakening akan mendapatkan kekuatan sesuai dari warna dan keinginan Hati sang pengguna, dan itu berpengaruh besar saat awakeningnya.

ya contohnya Revan, karena dia ingin membalas dendam.

"sigh*

menjengkelkan. tapi aku harus melakukan ini... aku juga tidak ingin mati begitu saja...

jika ini hanya Lucid Dream, aku akan menikmati hidup ini sepenuhnya sesuka yang aku inginkan walaupun sebentar.

tetapi, jika ini nyata seperti novel-novel yang aku baca, aku akan bertahan hidup... bahkan aku akan menghilangkan semua yang mengganggu hidupku...!

--

Revan setelah membuat tujuannya dan akan tidur kembali, ada suara ketukan di balik pintu ruangannya.

*Tok Tok*

"Tuan muda Revan"

suara wanita dengan nada dingin dari balik pintu memanggil revan.

Revan yang mendengar suara wanita ini, langsung tau siapa pemilik suara yang sangat dingin seperti es ini.

dia adalah Natasya Uni, Manager di Perusahaan Utama Baskara dan setelah ini, dia akan menjadi ???? nya Revan setelah dia tidak di jadikan yang menerima warisan atau penerus keluarga Baskara.

Revan nantinya akan di latih oleh wanita ini untuk menjadi pengusaha dan membantu adiknya...

hal itu membuat Revan di film sangat murka...

dan Natasya Uni adalah salah satu heroine dari film ini, karena... nantinya akan ada sebuah cliche mainstream dimana Revan akan memperkosa Natasya dan seperti di film atau cerita lainnya Revan gagal dan Natasya di selamatkan oleh MC.

"masuk saja" dengan menguap Revan bilang.

pintu itu terbuka dan seorang wanita cantik dengan wajah dingin, rambut hitam memakai Office Suit dan Rok mini dengan stocking coklat.

"Permisi"

wajahnya sangat cantik bahkan model majalah pun tidak bisa menandingi kecantikannya, kulitnya yang putih nan selembab es. dengan tubuh yang ramping, saat memakai pakaian tersebut, menampilkan asetnya lebih jauh.

Revan hanya berbaring di ranjang dan tidak melirik sama sekali ke arah Natasya dan bertanya.

"ada apa?"

melihat Revan tidak seperti biasanya membuat Natasya sedikit terkejut. tetapi tidak terlihat di wajahnya yang dingin seperti es.

biasanya, revan selalu melihat tubuhnya dengan tatapan panas terutama bagian dadanya. tapi sekarang, Revan sama sekali tidak menatap atau melirik ke arah dirinya.

"...apa kamu akan berdiri saja disitu?" revan tanya dengan sedikit kesal...

"tuan muda, sarapan sudah siap." jawab Natasya.

"oh" Revan berdiri dan menguap

"..."

revan memasuki kamar mandi tanpa menghiraukan Natasya yang berdiri di samping tempat tidurnya.

di kamar mandi, revan membasuh mukanya, menggosok gigi lalu keluar kamar mandi dengan mata yang setengah terbuka.

Revan tidak mengganti bajunya dan masih menggunakan piyama. dia berjalan kedepan pintu kamarnya saat dia akan membuka pintu, revan berbalik badan.

"apa yang kamu tunggu? " Tanya revan kepada Natasya yang berdiri dengan wajah sedikit terkejut dan aneh akan prilaku orang yang biasanya hanya marah-marah.

"Tuan muda... pakaian anda... "

"ah nanti saja, lagipula sebentar lagi aku akan pergi dari sini"

"maksud anda pergi...? "

"bisakah kamu cepat? aku kelaparan ini"

"ah maaf, mari tuan muda..."

--