Di sekolah pada jam istirahat
"Oi! Main yok, aku mau coba meta baru." Budi.
"Tadi malam kamu pake saber roam trus kemarin pake miya flame shoot. Meta apalagi sekarang? " Kata Laskar.
Budi tersenyum seram lalu berkata
"Aldos mid 3 menit! "
Laskar menatap Budi dengan wajah lelah lalu berkata "JENIUS!!! Trus nanti pake NANA EXP! "
"NAAAAAH! Pinter baaanget kita. " Kata Budi
"Inget apa? Mindset! " Kata Laskar
"Yoi! Login sudah. Langsung gas kita ini" Kata Budi
Begitulah awal mula meta genius. Hasil? Lose streak 10 kali.
Waktu berlalu, sekolah pun usai. Laskar pulang berjalan kaki bersama Budi.
" Asu! Bagus loh tadi kita, teman nya aja ga bisa main masa aku sekarat ga dibantu." Budi dengan kata-kata khas dark sistem.
"Gausah mengharaplah, taktik ngetroll itu" Kata Laskar
Budi maju ke depan Laskar lalu berjalan mundur.
"HEH! Mana ad- "
Bagus melewati zebra cross tiba-tiba ada truk rem blong
"TEEEEEEEEEEEEET" Suara klakson
Laskar reflek mendorong Budi ke depan untuk menghindari tertabrak. Tak lupa pula lari maju karena Laskar masih mau hidup. Tapi dunia berkehendak lain, Kaki Laskar masih tertinggal dan tertabrak lalu terlempar secara berputar ke sebuah tiang lampu lalu lintas.
"BUAKK! " Suara Laskar ditabrak truk
"DUK~" Suara tiang terkena kepala Laskar
(note: gatau gw suaranya gimana ngasal aja)
"LASKAR! " Teriak Budi
Laskar terdiam tak bergerak, seluruh tubuh terasa setengah matu. Bahkan pikirannya juga terguncang tak bisa memikirkan apa pun hanya bisa menderita rasa sakit di seluruh tubuh. Mulai dari kepala hingga ujung jari kaki.
Budi mendekati Laskar mencoba membawanya ke pinggir jalan.
"Jangan! Lebih baik panggil ambulan, takutnya makin parah klo salah penanganan! " Kata NPC 1
"Tar biar ku telpon dulu. " Kata NPC 2
Beberapa menit kemudian ambulans datang lalu membawa Laskar ke Rumah Sakit ditemani ke-dua orang tua Laskar. Budi menelepon mereka karena belum izin ke ayah nya, takut terkena amarah karena ayahnya galak.
Di Rumah Sakit, Laskar dinyatakan meninggal karena kerusakan dan pendarahan otak parah.
"Dengan segala maaf, kami mengatakan Laskar tidak dapat diselamatkan. Kami sudah mencoba dengan segenap kemampuan. " Kata Dokter
Orang Tua Laskar berduka cita akan kehilangan anak tunggal mereka. Kesedihan yang tak dapat dibendung disertai penyesalan akan keinginan untuk membuat pesta ulang tahun sudah gagal.
Sementara itu, di dimensi yang lain.
"Aku dimana? " Kata Laskar.
Mencoba mengingat bagaimana cara ke sini.
"Gw... mati...? Hah... Pasti azab NANA EXP. " Kata Laskar.
"Hei anak muda. " Suara tidak dikenal.
"??? " Laskar diam kebingungan karena suara itu seperti datang langsung dari otaknya.
Mencari ke kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah. Tidak melihat seseorang.
"SIA-" Kata Laskar terpotong suara tidak dikenal.
"Tenanglah, aku adalah malaikat yang mengatur tempat ini. Kamu disini karena aku menarikmu kesini. " Kata Malaikat.
"Ngapain kau bawa aku ke mari? " Kata Laskar sambil menilai apakah yang berbicara adalah seorang penipu.
"Kebosanan yang menyiksa. Aku ingin mencoba menciptakan dunia baru. Kamu bisa tinggal disana." Kata Malaikat.
"Klo gw ga mau? " Kata Laskar
"kamu juga boleh menolak tawaranku, tetapi kamu akan pergi ke alam lain tempat perhitungan perbuatan baik dan buruk. Dan akan menebus semua dosamu di Neraka kemudian akan dimasuk Surga. " Kata Malaikat.
'Asu! Aku sering coli pasti lama disiksa. ' pikir Laskar.
"Hmmmm..... " Gumam Laskar.
Memikirkan pro dan kontra akan pilihan yang ada. Tawaran yang diberikan sangat menguntungkan. Mulai dari hidup kembali, terhindar dari neraka, bahkan mungkin Laskar bisa menjadi penguasa. Tetapi Laskar berfikir variabel-variabel yang diketahui sangat sedikit.
"Kayak apa dunia yang kamu buat. " Kata Laskar.
"Seperti permainan Minecraft. " Kata Malaikat.
"Minecraft? Jadi kotak-kotak? " Kata Laskar.
"Ya. Dan cepatlah sebelum Saya berubah pikiran!" Kata Malaikat.
"Hmmm... " Gumam Laskar berpikir kembali.
"SATU! " Tegas Malaikat.
"YA! Gw mau, santai ngapa. Trus bisakan aku minta keinginan op kayak anime-anime? " kata Laskar
Malaikat tidak menjawab selama beberapa menit. Malaikat berpikir bahwa pantaskah dia memberi hal tersebut.
"Baiklah akanku kabulkan 1 keinginan. " kata Malaikat.
'Mantap! Trus minta apa ya... Hmm.... " pikir Laskar.
"Aku mauuu.... Ummm.... " kata Laskar sedang berpikir keras.
"Ahhh... Iya! Aku mau kayak di anime ore da- apalah. Yang kekuatannya klo ngelakuin hal begituan dapat point trus point itu bisa dibuat skill. " kata Laskar.
"Keinginanmu terlalu VULGAR! GANTI! " kata Malaikat.
"Kalo begitu... Toko Sistem yang menjual segala hal. " kata Laskar.
"Baiklah, akanku kabulkan keinginanmu. Lalu, ada kata-kata terakhir? " kata Malaikat.
"Semoga harganya super murah " kata Laskar.
"Selamat tinggal dan selamat bersenang-senang. " Kata Malaikat.
"Sayonara~ " Kata Laskar.