webnovel

TRACES OF LOVE

Kisah seorang wanita biasa bernama Sabrina yang hanya hidup berdua dengan seorang wanita tua yang sudah membesarkannya selama ini. Dia adalah Ibu angkatnya. Sejak kecil Sabrina tidak pernah tahu siapa Ibu kandungnya. Sabrina hanya tahu foto Ibunya saja. Karena sejak kecil Sabrina sudah diangkat oleh wanita tua yang sudah dianggap sebagai Ibu kandungnya. Selama hidupnya Sabrina tidak pernah merasakan kebahagiaan. Kehidupannya selalu saja dipenuhi dengan kesedihan. Sabrina harus berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya dan juga Ibunya. Apalagi sang Ibu yang mempunyai penyakit kronis yang mengharuskan dirinya cuci darah setiap bulannya dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Membuat Sabrina harus bekerja keras. Sabrina bekerja di salah satu Restaurant ternama. Sejak saat itu Sabrina mulai merasakan ada sebuah kebahagian di dalam hidupnya. Sabrina telah jatuh cinta dengan pemilik Restaurant tempat bekerjanya. Walaupun Sabrina sadar jika cintanya tidak akan pernah terbalaskan, tetapi Sabrina merasa kehidupannya jauh lebih baik setelah mengenal laki-laki itu. Namun selama itu juga Sabrina tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Karena Sabrina sadar diri jika kehidupannya dengan Alvin sangat berbeda. Alvin adalah pemilik Restaurant. Sedangkan Sabrina hanya seorang pelayan di sana. Sabrina hanya bisa mencintainya dalam diam. Hingga akhirnya Sabrina harus mengubur perasaannya dalam-dalam setelah suatu konflik datang menghampiri mereka berdua.

Arummsukma · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
396 Chs

Semakin Menjauh

"Rian. Makan dulu yu. Lapar gua," ajak temannya.

"Boleh, ayo."

Rian pun langsung pergi ke kantin bersama teman-temannya untuk mengisi perutnya yang sudah kembali lapar siang ini. Ketika Rian sedang makan bersama dengan teman-temannya, tiab-tiba saja Sabrina menelpon Rian.

"Sabrina Tumben banget dia telepon gua. Ada apa ya?" pikir Rian di dalam hatinya.

"Bro, sebentar ya. Gua angkat telepon dulu."

"Dari siapa tuh?" tanya salah satu teman Rian.

"Palingan juga dari ceweknya," jawab teman Rian yang lainnya.

"Kepo lu. Udah ya, gua angkat dulu. Penting nih kayanya."

"Iya bro. Santai."

Setelah itu Rian pun langsung pergi menjauh lebih sedikit dari teman-teman dan mengangkat telepon dari Sabrina.

"Hallo Sabrina. Ada apa? Tumben kamu telepon aku?"

"Kak Rian dimana? Udah pulanh belum? Aku boleh minta tolong ga kak?"

"Minta tolong apa emangnya? Aku masih di sekolah si."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com