webnovel

BAB 1

Selarut ini Andriana baru pulang dari klub bersama teman-temannya. Gadis itu mengendarai mobil dengan keadaan mabuk, buruk sekali kepribadian Andriana yang masih sekolah menengah. Mengawasi jalanan cukup sadar mungkin tidak terlalu banyak tetap saja dia sedang mabuk. Melihat sekelilingnya jalanan sepi, teman-temannya memilih untuk menginap di rumah ke apartemen mereka. Karena Andriana masih memiliki rasa takut dengan kakaknya, gadis itu harus pulang meski keadaannya seperti ini.

Ditengah perjalanan Andriana melihat orang tergeletak di tengah jalan seperti habis tabrak lari. Gadis itu berhenti mencoba keluar melihat korban, tanpa dia berpikir kalau ini adalah sebuah jebakan untuk menjebaknya. Sial, Andriana melihat ada rombongan laki-laki keluar mereka memakai baju serba hitam membawa balok kayu serta senjata tajam.

Seseorang yang tergeletak di aspal tersebut langsung bangun, menyeringai ke arah Karina. Gadis itu langsung masuk ke dalam mobilnya, tidak ada kesempatan pergelangan tangannya sudah dicekal oleh salah satu dari begal itu.

Andriana memberontak menendang dari belakang serta menyikut lelaki itu meski tidak terlalu jago bela diri. Dia bisa sedikit menghajar orang, Andriana membalikan badannya tentu saja para lelaki kekar itu tidak akan membiarkan mangsanya pergi.

"Beraninya kau melawanku!" lelaki itu menampar Andriana sampai jatuh ke aspal.

"Ais, pria tua sialan!" yang lain sibuk dengan mengambil barang-barang di dalam mobil. Dan kedua lelaki itu ingin melakukan pelecehan pada Andriana, sebisa mungkin Andriana melawan alhasil tangannya terkilir akibat pemaksaan tersebut.

"Kau tidak akan bisa melakukan apapun, lihatlah kau hanya wanita lemah!!" remeh nya sembari melepaskan ikat pinggang miliknya.

"Sialan! Bajingan kalian semua!" maki Andriana. Berharap ada seseorang yang lewat dan membantunya sekarang kalau tidak semua masa depan Karina hilang dalam sekejap.

Se-bejat apapun kelakuannya ia tetap menjaga mahkotanya sampai benar-benar melakukannya bersama suami. Bukan untuk manusia tidak tahu diri seperti orang-orang gila ini sangat menjijikan.

Bughh.. Bugh hantaman keras dari seseorang mengenai salah satu begal. Lelaki itu juga terlihat sedang mabuk, Andriana langsung mencari kesempatan menendang milik begal tersebut. "Rasakan!" ujarnya setelah berhasil memecahkan telur begal itu tentu saja langsung gulung-gulung kesakitan.

Bugh... Bugh... Andriana mengambil balok kayu yang tergeletak di tanah lalu memukuli mereka satu persatu. Tapi dari belakang Karina di serang hingga pingsan. "Lebih baik kau mati saja gadis kecil!" umpat lelaki itu setelah memukul Karina dengan balok kayu.

"Hais, beraninya kau menyakiti perempuan!" tendangan maut dari laki-laki yang memakai tuxedo hitam tanpa dasi yang rapi. Mabuk, kesempatannya untuk menghajar orang hingga lenyap. Menonjok berkali-kali belum memuaskannya, ia geram karena ada yang menyerang seorang wanita.

Mereka semua kocar-kacir ketika ada suara mobil polisi datang, Karina hanya pura-pura pingsan tangannya bermain ponsel menghidupkan suara di mobilnya. Gadis itu terkekeh, lalu menghampiri laki-laki yang menolongnya sepertinya terluka parah.

"Permisi ... Apakah kau baik-baik saja?" tanya Andriana.

"Aku baik-baik saja. Bantu aku berdiri," ucap lelaki itu meminta Andriana untuk membantunya berdiri.

"Apa perlu aku mengantarkan mu?" tanyanya menawarkan diri kepada Karina, agar tidak ada yang menyegat nya lagi seperti tadi.

"Sepertinya tidak perlu, terima kasih atas bantuannya." ucap Andriana berterima kasih kepada lelaki itu. "Kalau begitu saya permisi," lanjut Andriana meninggalkan lelaki itu pergi.

"Seharusnya aku memaksanya untuk pulang bersamaku." gumam Jaevan. Ia mengikuti mobil gadis itu dari kejauhan karena kesempatannya untuk menjadikan gadis itu sebagai mangsa.

**

Massimo tengah meeting besar-besaran karena perusahaannya sedang dalam masalah. Beberapa client nya menipu Massimo dengan jumlah uang miliyaran dan 2 % dari perusahannya. Orang yang terlibat meminta pertanggung jawaban darinya. Untung lelaki itu mendapat solusi dari rekan kerjanya untuk berhutang saham kepada Tuan Lee Soo. Mungkin ini satu-satunya cara untuk memulihkan perusahaannya.

Lee Soo adalah pengusaha sukses, kaya raya dan Massimo juga mengenalinya. Setelah itu ia meminta sekertaris nya untuk menghubungi Tuan Lee Soo, untung saja mendapat respon yang sangat baik dan sedia membantu perusahaannya.

Namun anehnya, Lee Soo ingin bertemu secara pribadi dengan Massimo ada hal penting yang harus dibicarakan lagi. Ia mengiyakannya karena Lee Soo sudah bersedia membantunya dengan suka rela.

"Baiklah, untuk saat ini saya akan mengurus masalah ini ke jalur hukum. Penipuan ini sangat merugikan kita, jadi kita bahas kembali besok." ujar Massimo membubarkan rekan bisnisnya.

"Tuan, seperti Tuan Lee akan datang." ujar Kristal si sekertaris cantik yang selalu setia dengan Bos nya.

"Lebih cepat lebih baik, bukan?"

"Siapkan saja semuanya, kita akan bertemu secara pribadi dengannya. Dan jangan ada yang salah Kristal ini sangat penting." ucap Massimo. Kristal segera keluar dari ruangan Bosnya. Sudah biasa mendapat bentakan, umpatan dari Massimo jadi Kristal sudah kebal akan hal itu.

_,

Pertemuannya dengan Lee Soo sudah berjalan lancar tidak ada hambatan. Beliau benar-benar bersedia membantu Massimo yang sedang dalam masalah. Namun, ada syarat yang membuat Massimo keberatan kenapa harus anaknya yang menjadi jaminannya? Lee Soo man mengetahui kalau Massimo memiliki anak perempuan yang masih belia.

Lee Soo meminta Massimo untuk menyerahkan Karina kepada lelaki itu. Tentu saja Massimo tidak bisa menjawabnya sekarang, apa mungkin Karina akan dijadikan istri ke 2 dari Tuan Lee. "Bagaimana bisa anakku yang masih dibawah umur akan aku berikan pada lelaki itu?!" gumam Massimo yang baru saja kembali ke ruangannya. Pertemuannya dengan Lee Soo akan dilanjutkan nanti malam.

Massimo benar-benar tidak mengerti harus apa, Karina tidak mungkin mau diserahkan oleh pria paruh baya itu. Umurnya sangat jauh sekali, Andriana bisa gila kalau mendengar kabar ini dari Massimo.

"Permisi pak, ada yang ingin saya beritahu." kata Sekertaris nya baru saja masuk ke dalam ruangan lalu memberikan notebook nya kepada Massimo. Wanita itu menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Lee Soo bukan menjadikan Andriana sebagai istrinya tapi untuk calon istri anaknya.

"Beliau ingin kalau anaknya Tuan menikah dengan anaknya Tuan Lee Soo. Yang bernama Lee Jaevan adalah pewaris perusahaan." ujar Kristal.

"Tuan Lee meminta untuk pertemuan besok bapak harus membawa nona Andriana."

Melihat betapa tampannya Jaevan yang sudah dewasa, terlihat sekali kalau lelaki ini sangat dewasa. Apakah mungkin Andriana bisa berubah jika menikah dengan Lee Jaevan? Kalau seperti ini persyaratannya Massimo tidak keberatan.

"Baiklah, atur pertemuan kita besok saya akan membawa Andriana juga." kata Massimo.

"Saya harap ini rahasia kita berdua. Jangan sampai kabar menyebar di berita atau artikel lainnya." ujar Massimo.

"Baik pak." balas Kristal.

Massimo melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. Andriana Marvelia Metha akan menjadi menantu Lee Soo, apakah mungkin gadis itu bersedia menikah dengan Lee Jaevan? Tapi kalau Massimo membicarakan ini baik-baik dengan putrinya mungkin saja Andriana akan bisa memahaminya.