Memperoleh sebuah tamparan yang cukup panas tentu tidak membuatkan Bening menyerah.
Perempuan yang terus saja berusaha dan datangnya malah tak disangka sangka.
"(Huh dasar manusia, tunggu aja dapat karma baru tahu rasa.)"
Dia yang mendadak mimisan sangat susah membersihkan darah dan bahkan tetesan sudah sampai ke bibir.
Ketika semua yang ada telah ditinggalkan oleh penjaga satu cukup keras sikapnya malah kini giliran ia mendapatkan sikap begitu lembut.
Bibir maupun juga hidung telah memperoleh sebuah sentuhan untuk membersihkan tentu menjadikan ia justru mencoba merayu.
"Emmm, emm emmm. (Lepaskan aku, sekarang.)"
"Mau dilepaskan, iya?"
Mengangguk dua kali mengarah pembukaan dan ia pun bernafas jauh lebih leluasa.
"Terima kasih ganteng."
"Kamu tidak usah merayuku, aku tahu rayuan kamu itu hanya sebagai peluluh saja. Iyakan?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com