Terbentuknya suasana hati yang juga mengambilkan cukup sulit memilih kembali menjadikan seribu diam.
Mereka berempat pun terlibat makan bersama sama di meja namun yang ada juga dua perempuan memandang satu laki laki yang sama.
Bening sang pemilik rumah itu pun tak bisa memilihkan akan bagaimana lagi.
"Sekarang aku mau minum obat dulu, Banyu maaf aku bisa minta tolong ambilkan?"
"Boleh, sebentar ya. Di mana?"
"Di laci yang biasanya."
"Oke."
Di tengah tengah terselah akan keberadaan yang tak biasa tentu menjadikan Bening pun kali ini berusaha saling memberikan canda lagi.
"Kedatangan kalian berdua benar benar membuatkan aku sama sekali tak bisa membayangkan."
"Apaan? Kamu itu kan sudah memborong babat, ya jelas aku juga begitu ingin."
"Ya kalau kamu ingin mah karena mengidam, tapi ngomong ngomong kesukaan kita kenapa malah tiba tiba saja sama ya?"
"Ha ha ha iya bener, Tirta itu juga udah habis banyak malah."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com