webnovel

#1. bertengkar

"dari mana saja kamu?" pertanyaan tersebut membuat langkah seorang gadis terhenti.

"apa urusannya dengan anda?"

"kau putri ku, dan apapun yg menyangkut dirimu itu urusan ku." tegasnya.

"oh ya?," gadis itu bertanya dengan nada meremehkan.

"bukankah Anda sudah tidak mempunyai anak yg bernama Claudia?, dan bukankah anak anda hanya Naura Frederick, tuan damar Frederick?" tersenyum smirk, gadis itu melanjutkan langkahnya naik ke atas kamarnya. namun lagi-lagi langkahnya terhenti.

"jangan kurang ajar kamu. saya adalah ayah mu, dan tidak sepantasnya kamu mengatakan hal-hal seperti itu!"

"hahahaha, ayah? bukankah Anda sendiri yg mengatakan bahwa saya!, Claudia Alexander, telah di coreng dari keluarga Frederick. Anda sendiri yg mengatakan bahwa putri anda hanyalah Naura Frederick!"gadis yg di Ketahui bernama Claudia itu meninggikan Suaranya.

"tutup mulutmu Claudia, Daddy mengatakan itu karena terbawa emosi saja!, dan tidak seharusnya kamu membentak Daddy."

mendengar itu, Claudia tersenyum. dan tak lama keluarlah Naura dan juga ibunya Karina. mereka adalah ibu dan saudara tiri Claudia.

"ada apa ini?, mas... kenapa kau berteriak dan membentak clau?"

"iya, Daddy kenapa?, kok malam-malam berantem sama kak clau" timpal Naura.

"tidak, tidak ada apa-apa. ini hanya masalah kecil."

" iya, ini masalah kecil. so, kalian lanjut aja tidurnya. lagian kan, mana pernah kalian tidur di rumah mewah nan megah seperti ini. jadi manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya sebelum kalian keluar dari rumah ini." Claudia berbicara dengan nada yg santai tetapi itu terdengar seperti sebuah sindiran untuk keduanya. dan damar yg mendengar itupun murka.

" tutup mulutmu Claudia!, itu ibu mu. harusnya kau hargai dia, kau hormati dia. bukan seperti ini Daddy tidak pernah mengajarkan kamu untuk bersikap tidak sopan seperti ini!"

" gak!, mommy clau cuma mommy Zea, Zea Amoura Alexander. tidak ada satupun yg bisa menggantikan posisi mommy di hati clau. termasuk dia!" tukasnya seraya menunjuk wajah Karina dengan telunjuknya.

" turun kan tanganmu!, jangan pernah kau menunjuk wajah istri ku dengan jari mu itu"

" secepat itukah Daddy melupakan mommy?"

Naura tersenyum masam. menatap damar dengan tatapan yg sulit diartikan. damar yg di tatap seperti itupun mengalihkan wajahnya.